FINANCIAL JOURNEY #4: MERDEKA SECARA FINANSIAL, SERTA PERJUANGAN MENDAPATKANNYA



Jadi, sebenarnya topik #MerdekaSecaraFinansial jadi topik hangat yang sedang diperbincangkan di media sosial. Awalnya murni karena iseng, kebetulan ada beberapa teman yang mengetahui kondisi finansial terpuruk saya di tahun 2014 dan mereka menyarankan saya untuk berbagi kisah tentang perjuangan demi #KebebasanFinansial.

Memang masalah finansial adalah topik yang seru. Topik ini yang juga menghubungkan saya kembali dengan Adrian Irwandika (Randi) selaku Certified Financial Planner pertama saya. Awalnya sih Randi hanya mengucapkan selamat ulang tahun ke saya lewat Whatsapp, lalu ia menambahkan ucapan selamat karena ikut senang mengetahui bahwa saya dan suami akhirnya sudah ‘merdeka’.

#MerdekaSecaraFinansial adalah sebuah status yang saya dan suami idam-idamkan sejak kami berkeluarga. Merdeka secara finansial itu tidak berarti kaya raya, merdeka disini artinya bisa lepas dari beban finansial. Arus kas rumah tangga sehat dan lancar, Dana Darurat/Proteksi sudah mencukupi hingga 12 bulan, memiliki tabungan jangka pendek dan panjang, investasi, aset dan sebagainya.


Walaupun semua alokasi dana yang saya sebutkan belum terkumpul 100%, paling tidak Dana Darurat untuk bertahan hidup selama 24 bulan sudah tercukupi. Dana Pendidikan untuk Aura sudah ada walaupun masih berjalan, tabungan Liburan sudah mencukupi untuk liburan di awal tahun depan.

Saat bertemu pertama kali dengan Randi, saya dan suami tak memiliki alokasi dana untuk tabungan maupun dana darurat. Yang kami miliki hanya cicilan, hutang, gaya hidup yang tidak karuan. Arus kas (cash flow) berantakan. Penghasilan hanya numpang lewat. Setiap bulan hanya was-was memikirkan invoice yang belum cair.

Kira-kira kalau finansial berantakan berpengaruh nggak dengan kesehatan mental, kebahagiaan dan keharmonisan dengan pasangan?

NGARUH BANGET LAH!

Jangan heran jika tingkat perceraian tinggi akibat masalah finansial yang amburadul.

Walaupun gaya hidup terlihat seperti freelancer sukses, saya dan suami sebetulnya pernah jadi #SobatMiskin. Istilah tersebut pasti sering teman-teman dengar kan?

Miskin wawasan, miskin pengetahuan, miskin secara tak punya dana maupun tabungan karena masa depan.

Biaya medis, biaya program bayi tabung, usaha suami yang tidak berjalan sesuai rencana, belum lagi cicilan dan hutang yang berjalan terus. Pengeluaran akhirnya habis untuk gaya hidup, memuaskan nafsu kami yang tadinya kami pikir.. kebahagiaan itu bisa dibeli lewat barang maupun makanan.

Menyedihkan ya. Tapi itu faktanya :)

Motivasi terbesar saya dan suami menjalani perencanaan keuangan yang dibimbing oleh Financial Planner karena tidak ingin terbebani oleh finansial. Kebayang nggak kalau kami punya banyak hutang hingga anak-anak kami sudah dewasa? Siapa yang akan menanggung itu semua? Ya kalau bukan anak kami, ya orang tua kami.

Kondisi saat itu suami saya, Abenk, sudah tidak menjadi vokalis Soulvibe. Alhasil, ia harus memulai kariernya lagi dari nol. Bermusik, jadi desainer grafis sambil menyelesaikan kuliah S2. Hobi menulis saya di blog ternyata cukup membantu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kami. Ada masanya suami tak memiliki income sama sekali, sedangkan kebutuhan cukup tinggi karena kami punya bayi.

Depresi tak bisa dihindari. Tak ada yang bisa menolong saya kecuali Tuhan. Tuhan yang mempertemukan kami dengan Randi. Saat itu saya yakin momen tersebut akan berujung kebahagiaan. Kami berusaha tetap positif dan ikhlas, walaupun beban finansial yang saya dan suami lewati sangat berat.

Pelan-pelan arus keuangan kami semakin baik, alokasi dana perlahan-lahan mulai terpenuhi. Kami jarang nongkrong dengan teman-teman kami, tak sanggup dengan gaya hidup di luar sana. Alhamdulillah, awal tahun 2017 proyek-proyek besar untuk suami pun berdatangan. Semua yang tadinya hanya mimpi, lama-lama menjadi sebuah realita yang kami impikan.

Bersyukur sekali, terima kasih Allah..

Dari ilmu yang telah diberikan oleh Randi semalam di IG LIVE dengan topik #BenerinCashflow, berikut yang bisa saya rangkum. Pos-pos tabungan bisa dibagi sebagai berikut:

1. Zakat/Sumbangan – 2,5% dari penghasilan. Ini wajib ya teman-teman. Karena the more we give, the more we get.
2. Dana Darurat – 10-30% dari penghasilan. Kalau kasus saya dulu, saya memilih kejar target dengan menyisihkan dana darurat sebesar 30% dari penghasil. Berat? Luar biasa. Sekarang? Merdeka
3. Tabungan Investasi – 10-30%
4. Cicilan dan Hutang – maksimal hanya 35% dari penghasilan.
5. Pengeluaran Tetap Setiap Bulan
6. Dana Untuk Liburan/Gaya Hidup/Hiburan

Randi mengingatkan bahwa banyak orang yang justru melakukannya terbalik, seperti ini:

1. Sebagian besar pengeluaran justru dihabiskan untuk gaya hidup dan hiburan.
2. Baru Pengeluaran Tetap Setiap Bulan
3. Kalau ada sisa, baru menyicil Cicilan dan Hutang
4. Dana Investasi, Dana Darurat dan Zakat = terlupakan begitu saja.

Ngomongin soal target, harus berapa lama supaya cash flow bisa rapih dan bisa memenuhi Dana Darurat? Saya pribadi baru bisa merapihkan cash flow setelah 6-9 bulan. Sedangkan Dana Darurat baru bisa sepenuhnya terkumpul setelah hampir 3 tahun.

Memang penuh perjuangan, tapi pada akhirnya semua sangat bermakna.

Tak mudah bagi saya untuk bisa berbagi cerita tentang masalah yang tabu dan sensitif ini, perlu keberanian dan niat baik untuk berbagi hal ini. Saya berharap semakin banyak manusia bahagia yang mandiri dan #MerdekaSecaraFinansial di luar sana. Semoga bacaan ini bermanfaat yaa :)

Salam sejahtera untuk kita semua! :)

 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg

27 comments :

  1. Thank you sharingnya kak Alo, bisa banget diterapin buat aku fresh graduate. Jadi ngga terlalu terlambat :)

    ReplyDelete
  2. Merinding kak bacanya tapi inilah yang saya tunggu, Alhamdulillah ada berkahnya kami jarang nongkrong haha hihi doang wqwq yang penting bisa zakat, sedekah tiap liat kotak amal, bisa nyumbang kalo ada bencana alam, ngasih ke ortu dan sodara udah pasti lah. Bersyukur banget ga panasan ikut arisan, kpr, hutang, cicilan, kreditan. Kami bisa tetap beli alat musik n gambar meski udah punya anak. Masih semangat nabung buat beli rumah cash, dana darurat, pendidikan dan liburan tanpa stress mikirin beban hidup, tfs kak

    ReplyDelete
  3. Kok aku bacanya terharu ya, sampe pengen nangis juga huhu. Semoga kelak aku juga bisa #MerdekaSecaraFinansial aamiin. Thanks for sharing Malo, sangat bermanfaat banget dan menginspirasi, as always! <3

    ReplyDelete
  4. Ini akan jadi bacaan favorit kalo lagi unmotivated atau mulai nggak komitmen untuk urusan financial, siapa sih nggak mau bisa merdeka secara financial dengan hasil kerja keras sendiri. Meski aku nggak berada dekat di perjuangan Andra dan Abenk ,tapi aku ngikutin lewat social media dan blog tentunya, selamat ya Malo dan AA, semoga aku dan dan suami pun bisa mencapai "kemerdekaan" juga. :)

    ReplyDelete
  5. Malooo, mau tanya kalau masih punya cicilan/hutang baiknya dicicil sesuai tenggat waktu atau dipercepat biar bisa kejar target dana darurat?

    ReplyDelete
  6. Aku ketampar banget baca ini.. Merasa telat padahal dulu sebelum nikah masih banyak banget waktu buat nabung huhu. Tapi gapapa, sekarang nasi sudah menjadi bubur mari kita buat bubur yang nikmat! :)
    Ga ada kata terlambat. Skrg saya udah married dengan 1 anak umur 13 bulan. Dan setelah baca ini aku semangat benerin cashflow menuju #merdekasecarafinansial ! Thankyou for sharing kak, you're really inspiring ❤

    ReplyDelete
  7. Alo, I just want to say that you are the best influencer out there. I think I follow -almost- your advices in this blog, dr mulai gaya hidup minimalis, declutter sampe menabung. Thank you so much for everything Alo sayang. Semoga hidup Alo dan keluarga selalu berkah dan bahagia yaa *kecups

    ReplyDelete
  8. Trima kasih malo sangat menginspirasi.Aku yakin banyak orang akan mulai berubah setelah liad ig live kmu ma tulisan ini.Semoga bisa jd amal jariyah malo juga karena bisa mengispirasi orang jadi lebih baik..Aaminn

    ReplyDelete
  9. Thanks for sharing, mbak! Saatnya perbaiki cashflow!!!!

    ReplyDelete
  10. Hallo kak alo! Finnally ngeluarin blog kayak gini disaat aq dah bikin cashflow bbrp bulan ini! Yei...
    Cuma yg aq mau tanyain,knp saat aq sdh mencatat semua cashflow setiap bulan ada aja minus disetiap bulannya ya kak? Pdhal pengeluaran sekecil apapun (misal : admin rek) udah aq catet sekalipun...nah gmn cara atasin minus pengeluaran dibulan ini misal? Apa hrs pinjm? Nti malah nambah cicilan dong?Tlg jwb ya kak?

    ReplyDelete
  11. Pertama liat #merdekasecarafinansial di ig mb andra, dn lgs tertarik these days im so worried about my financial im a single and i dont have saving so when i read this rasanya kaya ditampar..stlh baca ini lgs buat perencanaan..smoga bisa disiplin biar cepat merdeka..thanks for your sharing mb����

    ReplyDelete
  12. Makasih Malo untuk sharingnya. Aku menyebutkan ini pencerahan buat aku, karena beberapa hari ini sedang kepikiran bagaimana ngaturnya biar rapi. Dan suami pun happy banget pas aku ceritain aku terinspirasi sama Malo.. xoxo Malo. Sehat terus ya untuk keluarga..

    ReplyDelete
  13. aku sering stres sendiri kok cash flow nggak rapi2. Eh ternyata tuh emang normal ya merapikan cash flow butuh waktu berbulan-bulan. Jadi tambah semangat. Thanks for sharing kak Alo!

    ReplyDelete
  14. Halo Mbak Andra, aku tertarik banget untuk lebih tahu soal finansial untuk freelancer. Trus pembahasan investasi yang lebih mendalam versi Andra Alodita dan keluarga itu seperti apa sih? Thank you :)

    ReplyDelete
  15. Terima kasih sharingnya, ini betul banget mengenai zakat/sumbangan (makanya di posisikan paling pertama). Karena seperti anda menulis: "the more we give, the more we get."

    ReplyDelete
  16. Aloooo thank youuu so muccchh!
    You are THE REAL influencer!
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    ReplyDelete
  17. aku mau mulai kaya kak alodita dan mulai menerapkannya juga, thx ka Alo

    ReplyDelete
  18. Topik yang sensitif tapi bermanfaat nih, jadi makin semangat buat benerin cash flow! Thanks for sharing Malo <3

    ReplyDelete
  19. thanks sharingnya kak alodita. PR ku meneguhkan tekad suamiku utk mulai ngatur cashflow kami.

    ReplyDelete
  20. thanks sharingnya kk alodita. PR ku meneguhkan tekad suami utk mulai ngatur cashflow.

    ReplyDelete
  21. Thank you Kak Andra sharingnyaaaa... Love deh.. Walaupun rasanya udah di zona nyaman, tapi tetep aja banyak yang keskip..

    ReplyDelete
  22. Kalau istri hoby shopping agak ribet juga atur budget.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gak juga kok, sebetulnya asal didiskusikan bersama pasti ada solusinya :)

      Delete
  23. thanks Malo, kalau maLo ketemu ko Randi karena keajaiban Tuhan. buat saya baca blog Malo dan cerita Malo jadi keajaiban Tuhan buat masalah saya saat ini. Dengan suami yang tidak mau terbuka dengan keuangan. selama 2 tahun menikah ini saya menanggung hutang saya sendiri dengan gaji saya sendiri, dia menanggung hutangnya dengan gaji dia sendiri. urusan belanja, kalau saya mau kepasar dia baru kasih aku uang, dan merubah dia untuk terbuka masalah keuangan keluarga susah sekali. entah apa yang dia tutupi saya tidak tahu, mungkin saya istri yang paling bego karna saya tidak tahu berapa pendapat suami saya dalam sebulan, dikasih slip gajinya aj saya tidak pernah diberi dengan alasan tidak pernah di cetak. yang saya tahu disudah tidak punya tabungan apapun karna semua buku tabungan dia sudah ditutup semua.

    Dengan sharing dan tips dari Mamo saya mulai mengatur keuangan saya kembali dengan lebih rapi dan terencana. mulai menyisihkan dana darurat meski masih sangat kecil, but i believe i can do it,terasa sangat berat karena saya seperti berjalan sendiri, dan semoga apa yang saya lakukan bisa membuat suami saya sadar unt mau terbuka dengan keuangan keluarga.

    GOD BLESS U MaLo sekeluarga

    ReplyDelete
  24. Alooo.. seneng banget dirimu mau berbagi cerita ini, makasih yaa, jadi semangat lagi nih ngatur keuangan dan cari uang, hehehe...

    ReplyDelete