WEEKLY JOURNAL #36

“Sayang, aku tadi dapet telfon dari Loh Guan Lye. Katanya kita harus bayar buat embrio kita.”

Saya baru saja masuk ke ruang makan, membawa satu tas tenteng dan satu tas berisi laptop. Suami menyapa dengan reminder bahwa dua embrio kami yang disimpan di Loh Guan Lye Specialist Centre, Penang, harus diperpanjang.

Saya pun nggak sadar kalau dua embrio kecil yang tersisa dari program bayi tabung kami di tahun 2014, sudah hampir 3 tahun tersimpan di laboratorium. Pikiran saya akhirnya pun jadi bertambah, padahal minggu ini otak saya nggak berhenti kerja karena sedang mengerjakan beberapa proyek sekaligus bantuin suami urus perintilan.

Sejujurnya, dengan adanya frozen embryo ini rasanya waktu saya diberi batasan agar cepat-cepat program hamil lagi. Saya dan suami tipe yang santai sih, cuma saya gak akan bohong kalau ini bikin kepikiran. Bagi pasangan yang pernah program hamil, pasti mengerti perasaan saya yang sekarang lagi campur aduk. Antara excited tapi juga takut kalau terjadi sesuatu saat program hamil nanti.

Perasaan ini wajar.

Namanya juga manusia. Kadang bisa sangat optimis, tapi di lubuk hati yang paling dalam, pasti ada saja ketakutan-ketakutan yang tersimpan.

Tapi satu hal yang bikin saya optimis dan lebih semangat, ketika melihat kehangatan dan juga keceriaan yang selalu mengisi semesta kami sekeluarga jika sedang berkumpul bersama. Tatapan mata suami saya begitu melihat Aura dengan penuh cinta dan kehangatan, membuat saya selalu teringat bahwa keluarga adalah segalanya.

Menulis cerita ini mengobati rasa khawatir dan juga ketakutan saya beberapa hari ini, saya yakin pasti ada teman-teman yang merasakan hal yang sama. Semangat! :)