
Kanazawa menyambut kedatangan saya dengan langit yang mendung dan hujan rintik-rintik. Memaksa saya untuk mendorong stroller Aura dengan tangan kanan, sedangkan tangan kiri memegang payung agar saya dan Aura tidak terkena hujan.
Awalnya cukup asing begitu menginjakkan kaki di Kanazawa. Walaupun sudah lima kali berkunjung ke Jepang, ini pertama kalinya saya datang ke Kanazawa.
Keluar dari stasiun, dengan jelas saya langsung membaca nama hotel yang akan jadi ‘rumah’ saya dan keluarga dalam satu malam.

Kanazawa adalah kota yang bisa dibilang relatif sepi. Tidak ada suara bising. Jalanan pun tidak penuh dengan kendaraan roda empat. Orang-orang berjalan dengan ritme yang lebih lambat dibandingkan dengan orang-orang yang berada di Tokyo. Saya tidak perlu khawatir untuk bertabrakan dengan orang tak dikenal di tengah jalan. Tak ada rasa harus buru-buru, semuanya lebih lambat dibandingkan Tokyo dan Osaka.
Pohon-pohon mulai menguning dan kecokelatan, menandakan bahwa musim gugur sudah dekat. Membuat seisi kota menjadi daya tarik tersendiri bagi saya dan suami.

Rasa ingin tau saya pada 21st Century Museum of Contemporary Art yang membawa saya ke Kanazawa. Harapan saya, bisa melihat langsung hasil karya dari Leandro Erlich, yang selama ini hanya saya lihat di layar smartphone saya.
Saya pernah membaca bahwa Kanazawa adalah Kota Permata di Jepang, kota yang tepat untuk menikmati warisan budaya Jepang. Begitu melihat sendiri betapa cantiknya Kanazawa, berulang kali saya mengatakan bahwa saya menyesal karena tidak menghabiskan beberapa hari di Kanazawa.
Walaupun hanya memiliki waktu dua hari (kalau dihitung mungkin hanya total 24 jam saja) untuk mengeksplor Kanazawa, saya jatuh cinta dengan keindahan kota ini. Berikut tempat-tempat yang saya kunjungi selama di Kanazawa.
21st CENTURY MUSEUM OF CONTEMPORARY ART
Tujuan utama datang ke Kanazawa adalah museum ini, karena saya dan Abenk selalu tertarik dengan seni kontemporer. Yang cukup mengherankan, 21st Century Museum of Contemporary Art hari itu ramai sekali dengan kedatangan murid sekolah maupun turis-turis dari Eropa. Luar biasa, sesuatu yang menurut saya unik dan patut dicontoh.Menariknya, di bagian luar museum banyak koleksi museum yang bisa dinikmati dan juga menghibur anak-anak dan orang tuanya. Seperti Colour Activity House karya Olafur Eliasson yang berwarna CMYK, mengingatkan saya pada jaman kuliah hahaha. Enaknya kalau kesini walaupun kami cuman ingin main di luar, rasanya tetap senang sekali.

Kalau punya banyak waktu untuk menjelajah seisi museum, rasanya akan puas sekali karena bisa menikmati karya seniman-seniman kelas dunia seperti Anish Kapoor, Leandro Erlich dan Patrick Blanc. Nah, karena kemarin saya pergi dengan Aura, lumayan susah untuk membujuknya menikmati karya lain selain karyanya Leandro Erlich yaitu The Swimming Pool.
Aura memang lagi suka banget berenang, jadi pas ngeliat kolam renang bohongan ini, ia heboh sendiri dan minta difoto berulang-ulang. Lucu sih, keliatannya ia bisa menikmati karyanya Erlich hahaha.
Sore itu saya dan Abenk cukup puas mengeksplor museum, tapi belum sempat bermain di area outdoor karena kendala cuaca yang hujan. Akhirnya, kami balik lagi keesokan hari hanya untuk duduk-duduk di taman sambil menikmati cuaca yang sejuk.



21st Century Museum of Contemporary Art, Kanazawa
1-2-1 Hirosaka, Kanazawa City, Ishikawa, Japan 920-8509
D.T. SUZUKI MUSEUM

Ternyata area sightseeing di Kanazawa saling berdekatan dan semuanya bisa ditempuh hanya dengan jalan kaki saja. D.T. Suzuki adalah seorang filsuf, yang buah pemikirannya bisa dinikmati D.T. Suzuki Museum. Bahkan di dalam museum juga ada area untuk belajar tentang karya-karya beliau loh.
Museum ini dibuat bukan hanya untuk mempelajari, meninjau dan menghargai karya-karya D.T. Suzuki, tapi juga sebagai tempat untuk merefleksikan diri dan berkontemplasi. Museum ini saya kunjungi sewaktu hari ulang tahun saya, jadi cukup berarti dan memorable.





D.T. Suzuki Museum
3 Chome-4-20 Hondamachi, Kanazawa, Ishikawa Prefecture 920-0964, Japan
GOLD LEAF WRAPPED ICE CREAM

Setelah puas jalan-jalan di museum, saya berhenti di dekat 21st Century Museum of Contemporary Art untuk membeli es krim yang dilapis dengan lapisan emas. Ternyata Kanazawa terkenal dengan kerajinan gold leaf, yaitu emas yang sangat tipis, mungkin lebih tipis dari daun ataupun kertas. Mumpung lagi disana saya iseng mencoba gold leaf wrapped ice cream. Gold leaf-nya sih nggak ada rasanya, tapi menarik untuk dicoba.

KENROKU-EN GARDEN

Yang terakhir, saya mampir ke Kenroku-en Garden. Sayangnya saya, suami dan Aura keburu kelelahan jadi nggak berlama-lama disini. Pohon-pohonnya sudah tua dan besar-besar sekali, sepertinya akan lebih cantik lagi jika berkunjung kesini saat musim semi atau musim dingin. Maybe next time! :)


Perjalanan saya ke Kanazawa begitu menyenangkan walaupun saya cukup kelelahan. Yang jelas, saya menyarankan teman-teman untuk berkunjung ke Kanazawa jika ingin merencanakan liburan ke Jepang. Thanks for reading!

When you're in Japan, dress like the locals. And you nailed it, Malo!
ReplyDeleteHihihi makasih Winaaa! Padahal nggak sengaja juga sih hihihi
DeleteAdem kak, semoga saya bisa ke museum itu juga aamiin
ReplyDeleteKelihatan menenangkan banget ya Kanazawa ini, Mbak.
ReplyDeleteKeren. :)
Suka sama outfit holidaynya Kak Alo :)
ReplyDeleteka waktu trip kesini pakai JR Pass atau Hokuriku Arch Pass ya? susah ga untuk ganti kereta dari shinkansen lalu pakai thunderbird ? makasi sebelum nya :)
ReplyDeleteHi Dita, kalau aku kemarin pakai JR Pass. Nggak susah kok, semua jadwalnya aku cocokin lewat Hyperdia aja :)
DeleteHi Ka Andra! Lucu banget scarfnya, brand apa? :D
ReplyDeleteHi Arlene, scarfnya Art Dept ID :)
DeleteWhoaaaa Kanazawa masuk must visit place kalo ke Jepang lagi nih. Foto-fotonya memprovokasi banget
ReplyDeleteliat taman-tamannya zen banget ga sih rasanya? duuuhh semog abisa kesana juga suatu hari! aamiin... :D
ReplyDeletetahnks for sharing Malo!
FINALLY THE LONG AWAITED POST!
ReplyDeleteLangsung catet catet buat list tempat trip ke Kanazawa! Yay!
Thanks for sharing, Kak!
Kak Alo, salam kenal :)
ReplyDeleteAku lg bikin itin ke jepang dan baca blog ini kak.
untuk pameran di 21st century museum of contempory Art itu apakah permanen atau thema nya berganti-ganti ya kak?
terimakasih kaa :)
Hello Ria, ada yang permanen dan ada juga yang sementara. Bagus banget museumnya, harus kesana! :)
Delete