
Sebulan terakhir ini rasanya long weekend terus. Ada enaknya, ada enggaknya. Enaknya jadi berasa libur terus, tapi akibatnya susah banget dapetin mood untuk produktif hihihi. Sebenarnya buat seorang freelancer seperti aku nggak masalah sih, tapi bagaimana pun lebih enak ngikutin hari kerja perusahaan besar supaya lebih efektif kerjanya.
Nah, akhir pekan ini aku berusaha banget untuk menghabiskan waktu bertiga dengan Abenk dan Aura. Abenk belakangan sibuk banget. Walaupun kerja di rumah, kadang kami ketemunya tuh hanya pas makan siang atau malam sebelum tidur (itu juga kalau aku gak tidur duluan). Salah satu rencana kami adalah nonton Guardians of The Galaxy Vol. 2, yang ternyata BAGUS BANGET lebih bagus dari film yang pertama.


Di film kedua ini, saya menemukan makna-makna mendalam tentang pertemanan dan keluarga yang dikemas dengan visual yang luar biasa memanjakan mata. Eh, manjain mata? Iya! Buat saya, melihat monster-monster aneh itu termasuk dalam kategori 'manjain mata' hahahaha.
Bisa dibilang, geng penjaga galaksi ini sukses luar biasa jika dibanding dengan film-film Marvel lainnya yang kadang suka lebay (walaupun lebat saya tetap suka dan nonton hingga lebih dari 10 kali). Salut buat James Gunn!


Nah mumpung ingat, ada satu cemilan yang saya suka banget kalau lagi nonton di XXI yaitu Tahu Oma Giok. Superrr enak apalagi kalau makannya pakai cabe rawit! Hihihi.
Bisa dibilang, geng penjaga galaksi ini sukses luar biasa jika dibanding dengan film-film Marvel lainnya yang kadang suka lebay (walaupun lebat saya tetap suka dan nonton hingga lebih dari 10 kali). Salut buat James Gunn!


Nah mumpung ingat, ada satu cemilan yang saya suka banget kalau lagi nonton di XXI yaitu Tahu Oma Giok. Superrr enak apalagi kalau makannya pakai cabe rawit! Hihihi.
***
Di hari Sabtu, saya pagi-pagi udah siap untuk mendapat ilmu dan inspirasi dari orang-orang hebat di acara Resonation 2017. Saya datang ke acara ini karena ajakan ipar saya, teh Keke, demi melihat Sophia Amoruso. Penasaran dong, pengen tau cerita dibalik kesuksesannya dan cerita kenapa perusahaannya sampai bangkrut.
Acara Resonation 2017 dimulai seru banget. Ada performance dari Mike's yang bikin pagi-pagi jadi semangat, dan Angkie Yudistia membacakan puisi yang membuat hampir semua orang menitikkan air mata. Begitu Sophia Amoruso naik ke atas panggung, semua tepuk tangan dan saya pribadi deg-degan luar biasa. Sayangnya kurang lebih satu jam mendengarkan Sophia Amoruso bercerita dan menjawab pertanyaan, saya ngerasa bosan dan nggak dapat 'greget'nya.


Tanpa bermaksud menyalahkan pihak mana pun, sepertinya banyak faktor kenapa Sophia Amoruso kurang greget. Mungkin ngantuk? Jetlag? Gak sabar pengen ke Bali? Gak tau deh, cuma Tuhan sama Sophia yang tau. Intinya saya gak dapat banyak ilmu dari Sophia, justru saya dapat banyak sekali ilmu dari sesi kedua.
Sesi kedua itu ada Ibu Indira Abidin, Stephanie Kurlow dan Clair Deevy. Nah sesi kedua ini benar-benar 'panas' buat saya, berkali-kali tepuk tangan dengan jawaban-jawaban yang dilontarkan para nara sumber. Sesi kedua membahas tentang apa yang menghambat perempuan untuk maju? Jawabannya: diri sendiri.

Yang saya dapat dari pembicaraan di sesi kedua bahwa hambatan itu datang dari diri sendiri, bukan orang lain. Tentunya banyak sekali perjuangan dan perjalanan untuk menerima dan menemukan passion kita, tapi jika kita terus berjuang dan berusaha, Tuhan akan memberi jalan untuk kita. Saya juga diingatkan bahwa apa yang terjadi di masa lalu bukan untuk disesali, tapi juga disyukuri karena itu adalah perjalanan kita untuk sampai pada titik ini.

Sayangnya, saya nggak bisa ada di acara Resonation 2017 sampai selesai. Soalnya Aura kasian kalau ditinggal lama-lama. Selesai acara, saya dan Teteh langsung makan siang. Jarang-jarang nih kami bisa quality time berdua, happy banget!
Buat yang belum sempat hadir di Resonation 2017, mudah-mudahan tahun depan bisa ikutan ya :) Gak akan nyesel! Untuk menutup akhir pekan yang menyenangkan ini, saya juga staycation dengan Aura dan Abenk di Hotel Shangri-La. Cerita selanjutnya menyusul! Thanks for reading!


Tanpa bermaksud menyalahkan pihak mana pun, sepertinya banyak faktor kenapa Sophia Amoruso kurang greget. Mungkin ngantuk? Jetlag? Gak sabar pengen ke Bali? Gak tau deh, cuma Tuhan sama Sophia yang tau. Intinya saya gak dapat banyak ilmu dari Sophia, justru saya dapat banyak sekali ilmu dari sesi kedua.
Sesi kedua itu ada Ibu Indira Abidin, Stephanie Kurlow dan Clair Deevy. Nah sesi kedua ini benar-benar 'panas' buat saya, berkali-kali tepuk tangan dengan jawaban-jawaban yang dilontarkan para nara sumber. Sesi kedua membahas tentang apa yang menghambat perempuan untuk maju? Jawabannya: diri sendiri.

Yang saya dapat dari pembicaraan di sesi kedua bahwa hambatan itu datang dari diri sendiri, bukan orang lain. Tentunya banyak sekali perjuangan dan perjalanan untuk menerima dan menemukan passion kita, tapi jika kita terus berjuang dan berusaha, Tuhan akan memberi jalan untuk kita. Saya juga diingatkan bahwa apa yang terjadi di masa lalu bukan untuk disesali, tapi juga disyukuri karena itu adalah perjalanan kita untuk sampai pada titik ini.

Sayangnya, saya nggak bisa ada di acara Resonation 2017 sampai selesai. Soalnya Aura kasian kalau ditinggal lama-lama. Selesai acara, saya dan Teteh langsung makan siang. Jarang-jarang nih kami bisa quality time berdua, happy banget!
Buat yang belum sempat hadir di Resonation 2017, mudah-mudahan tahun depan bisa ikutan ya :) Gak akan nyesel! Untuk menutup akhir pekan yang menyenangkan ini, saya juga staycation dengan Aura dan Abenk di Hotel Shangri-La. Cerita selanjutnya menyusul! Thanks for reading!

Aahh Guardian Galaxy 😍 Top banget y Kak.
ReplyDelete"Apa yang terjadi di masa lalu bukan untuk disesali". Bener ❤️
ReplyDelete".. apa yang menghambat perempuan untuk maju? Jawabannya: diri sendiri."
ReplyDeletebener banget sih ini :'')
Bagus ya remindernya :))
DeleteAku kok udah firasat ya bakal nggak greget...
ReplyDeleteSophia Amoruso, sepenangkapanku dari caption IGnya Mbak Nina Moran, sepertinya masih dalam tahap "recovery" dari masa sulitnya setelah mengalami kebangkrutan dan perceraian. Jadi buat interview, sepertinya masih dirundung ragu.
But I still hope for the best for her. She's inspiring no matter what.
Iya makanya, sedih juga sih ngebayangin ada di posisi Sophia. Untungnya 'greget' yang dicari ada pas di sesi berikutnya :D
Delete