
Happy birthday, sayang!
Saya memeluk suami sambil berdoa agar ia selalu diberi kesehatan, rejeki dan selalu menjadi sahabat terbaik yang saya punya. Tahun ini, saya tidak menyiapkan kado apa-apa untuk Abenk – karena memang liburan ini adalah bagian dari ulang tahunnya Abenk hehe.
Soalnya kalau waktu itu nggak nekat beli tiket, mungkin sampai hari ini.. Liburan ke Jepang itu hanya impian saja.
Tapi di hari ulang tahun Abenk kemarin, saya dapat hadiah yaitu back pain yang lumayan menyiksa. Saya cukup kaget kok pas bangun pagi, tiba-tiba back pain? Nah lho!
Biasanya saya aktif banget bawa-bawa barang, gendong Aura, jongkok sana-sini, ehhh hari itu saya off dulu deh gerak-geraknya. Saya udah lama nggak merasakan back pain, kayaknya sih gara-gara kebanyakan gendong Aura Suri yang udah berat banget plus banyak jalan kaki selama di Tokyo.



Berulang-ulang saya bilang ke Aura, “Mama lagi back pain, gak bisa lama-lama gendong Aura ya. Aura sama Papa dulu ya.”
Gak taunya bocahnya seperti terhipnotis, hari itu Aura nyantai aja dan banyak main sama Abenk (Mamanya jadi bisa istirahat bentar hehe).
***
Kegiatan wajib setiap saya dan Abenk berlibur adalah menghabiskan waktu di toko buku dan mengunjungi museum untuk menikmati karya seni.
Rencana kami ke Daikanyama sebenarnya ingin mengunjungi dua galeri seni, Art Front Gallery dan Arts Initiative Tokyo. Lalu baru ke Daikanyama T-Site untuk belanja buku. Selama kurang lebih 30 menit, kami nyari-nyari alamat Arts Initiative Tokyo tapi hasilnya NIHIL.
Ini lumayan bikin sebel sih, soalnya kami udah niat banget pengen kesana. Padahal sudah ditolongin sama orang setempat lho untuk cari alamat. Mungkin belum jodoh ya, padahal Arts Initiative Tokyo ini keliatannya menarik banget.
Mulai hopeless dengan pencarian kami, akhirnya kami ‘istirahat’ dulu di Daikanyama T-Site. Back pain saya sangat mengganggu, jadi saya milih duduk-duduk dibandingkan belanja buku. Walaupun buku-buku yang dijual di T-Site itu supeeeer menggiurkan, saya mikirin bawa pulang buku segambreng aja udah cenut-cenut. Mendingan nanti aja kalau ada rejeki ke Tokyo lagi, saya bawa koper kosong supaya bisa belanja lebih banyak hehehe.





Daikanyama T-Site ini memang tempatnya luar biasa. Lingkungan Daikanyama juga nyaman, homey, cenderung sepi dan rapi – berbeda dengan tempat-tempat turis di Tokyo lainnya. Saya jatuh cinta sama Daikanyama. Toko-toko yang tersedia juga cukup banyak kok, sampai kepikiran kalau lain kali ke Tokyo mungkin mau coba menginap di daerah sini.
Benar aja, Abenk supeeeer lama banget di Daikanyama T-Site! Gak kelar-kelar! Kayaknya terlalu bingung mau beli buku, karena memang buku-buku yang berhubungan dengan art and culture tuh lengkap.
Yaudah akhirnya mampir ke Art Front Gallery, sebuah galeri kecil yang pas kami kesana – benar-benar gak ada orang! Hahaha! Akhirnya kami menikmati karya yang dipamerkan, walaupun gak ada satu orang pun yang jaga. Hihihi.


Selesai dari Daikanyama, kami makan siang di Teppanyaki Kishin yang letaknya bersebelahan dengan T-Site. Tadinya ingin mencoba makan siang di Ivy Place, tapi ternyata ramai banget dan saya malas antri terlalu lama.
Dari T-Site kami ke destinasi selanjutnya: MORI ART MUSEUM yang terletak di Roppongi Hills.
Nah ini baru kejutan!
Saat membeli tiket masuk Mori Art Museum, ternyata satu paket dengan Tokyo City View dimana kita bisa melihat pemandangan kota Tokyo dari ketinggian yang.. cukup tinggi lah pokoknya! Rejeki kami banget, padahal gak ada rencana untuk melihat dan mendapatkan pemandangan kota Tokyo dari atas.







Di Mori Art Museum sedang ada pameran seorang seniman bernama N.S. Harsha berjudul Charming Journey. Saya gak akan bahas tentang karyanya karena saya nggak bisa menikmati karena harus ngejar-ngejar Aura hahaha. Tapi kalau teman-teman mau ke Tokyo, jangan lupa mampir ya karena pamerannya diadakan hingga 11 Juni 2017.
Salah satu karya N.S. Harsha yang bisa saya dan Aura nikmati adalah Sky Gazers, dimana karya tersebut seperti lantai yang dilukis dan di atasnya terdapat cermin besar sehingga kita bisa mengambil foto dan tidur-tiduran sambil menikmati karya beliau.
Aura senang dan semangat banget, karena bisa tiduran sambil main-main disana. Banyak pengunjung yang malah ketiduran di Sky Gazers, haha gemes ya!



Karya N.S. Harsha satu lagi yang membuat semua orang berdebar-debar adalah Punarapi Jananam Punarapi Maranam (again birth - again death) dengan ukuran 365.8 x 2,407.9 cm. WHAT!?! Asli gede banget, GEDE BANGET! Kalau dilihat dari dekat, baru keliatan detail lukisan ini yang gambarnya terdiri dari planet dan bintang-bintang.


Suatu karya yang sungguh luar biasa (ngetiknya sampai merinding), sayangnya saya gak bisa terlalu menikmati saat itu tapi ngotot foto untuk kenang-kenangan hehe.


Sore itu ditutup dengan indah di Roppongi Hills. Kejutan-kejutan saat liburan seperti ini sangat priceless karena kami memang tidak merencanakannya. Justru hal-hal sederhana seperti ini membuat saya dan Abenk selalu bersyukur diberi kesempatan untuk melihat sesuatu yang berbeda dibanding hari-hari biasanya.

Pilihan kami untuk menghabiskan waktu di daerah Daikanyama dan ditutup dengan menikmati pemandangan kota Tokyo, merupakan kenangan manis serta penutup liburan kami selama 6 hari di Tokyo. Walau awalnya penuh drama waktu kami harus bepergian dengan Aura yang sakit dan saya juga sempat frustasi berat, tapi hari-hari liburan kami bisa dibilang sangat penuh keajaiban.
Banyak hal yang kami pelajari tentang kultur, budaya, perasaan, hubungan saya dengan Abenk dan hubungan saya dengan Aura. Masih terngiang oleh saya rasa bahagia dan puas begitu bisa menyentuhkan kaki di negeri matahari, menghabiskan waktu dengan dua orang yang saya sayangi tanpa diganggu oleh kesibukan dan rutinitas.
Terima kasih atas kenangannya, Tokyo! Sampai jumpa di lain waktu xoxo

Museum ini destinasi kak Alo dan kak Abenk banget! Lukisan Sky Gazers itu gemes banget ya, jadi pada leha-leha di sana.
ReplyDeleteAsikk Tokyo udah kelar, nggak sabar postingan tentang Arashiyama (dan kopinya)!
Lucu banget Aura. Gemasss <3
ReplyDeletekeren banget ih museumnya, sama kayak aku nih kalau jalan-jalan kalau bisa ke museum yang khas buat oleh-oleh jalan-jalan hehehe.
ReplyDeletebtw, back pain nya sudah sembuh kak? pakai apa supaya cepat sembuh dan fit lagi untuk jalan-jalan?
Alhamdulillah cuma sehari aja backpainnya, cuma pakai neo rheumacyl sama minum air yang banyak ;D
Deleteyey Aura sudah benar-benar pulih....
ReplyDeleteLove your post kak Alo! Simple tapi inspiratif karna ikut membuat orang lain belajar untuk mensyukuri hal-hal simple di sekitar kita ❤ ga mau absen dari ngunjungin blog ini hehe
ReplyDeleteTerima kasih Riana! :)
Deletepuji Tuhan ya cuma sehari doank backpainnya, musti inget bawa neo rheumacyl juga laen kali kalo aku traveling ;)
ReplyDeleteLiburan yang berkesan.. Aku yang baca juga berasa banget terkesannya <3
ReplyDeleteHihihi ku tunggu cerita melbournemuuu :*
DeleteIt's really fun baca cerita malo traveling. you teach us how to appreciate every little things :)
ReplyDeleteThank you sudah baca :D
DeleteKeren banget art gallerynya ya..
ReplyDeleteHai mom alo salam kenal yah��,,seneng bgt baca blog'y. Rencana aq jg mau ksana bilang July bwa anak yg brumur 5thn (traveling prtma kli ksana) mau tanya untuk transportation klo untk ke Disney enak'y beli tiket kereta yg apa yah? qt jg rencana Keliling Tokyo dan Osaka jg. Trimakasih sblm'y
ReplyDeleteMbak, aku waktu travelling ke Tokyo nginepnya di Daikanyama, recommended user : Noa Kito nama ownernya. tempatnya oke! lihat postingan ini jadi kangen banget sama Daikanyama! terutama kopi + onigiri di Watson deket stasiun Daikanyama huhuhu. thanks for posting this <3
ReplyDelete