SINGAPORE #1

Seperti tahun-tahun sebelumnya, saya dan suami pasti wajib liburan saat minggu kedua di bulan Januari. Kami memang tidak pernah liburan saat high season karena alasan menghindari keramaian dan tiket pesawat yang mahal. Selain itu, kami mau puas-puasin dulu sebelum hanya bisa liburan saat liburan sekolah karena Aura Suri masih kecil hihihi.

Destinasi kami tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu ke Singapura. Kalau biasanya kami pergi ke Bali, Alhamdulillah tahun lalu dapat rejeki jadi bisa liburan ke Singapura dan ke Jepang di bulan Februari.

Saya tak sabar sekali ingin berlibur sejak pertengahan tahun lalu, karena satu dan lain hal momennya nggak tepat banget untuk liburan (kami baru pindah rumah dan suami sedang menyelesaikan thesis).

Selama di Singapura, saya memilih Llyod’s Inn sebagai tempat penginapan kami karena mendapat rekomendasi dari Prisya dan Anaz. Dari segi lokasi hanya 10-15 menit dari stasiun MRT Somerset dan Somerset 313. Sekitar Lloyd’s Inn itu apartemen dan perumahan, jadi cukup tenang dan nggak ramai riweh seperti hotel-hotel besar.

Setelah check-in, kami jalan-jalan sebentar di daerah Orchard. Mampir ke H&M untuk membeli kaos kaki musim dingin, sempat bertemu dengan pembaca blog saya, lalu makan siang. Setelah makan siang, kami langsung ke Gardens By The Bay karena waktunya pas banget – udah nggak terlalu panas dan terik.

Sampai di Gardens By The Bay, Aura tidur lagi (mungkin capek bangun kepagian). Saya dan Abenk jadi punya waktu untuk lebih santai dan foto-foto #teteup, karena biasanya kami harus ngejar Aura yang lagi senang jalan kesana kemari.

Walaupun sudah pernah jalan-jalan di Gardens By The Bay, rasanya nggak bosan melihat begitu banyak tanaman-tanaman dan menikmati Cloud Forest serta udara yang segar.

Aura tidurnya pulas ternyata, akhirnya ia bangun ketika kami sedang berjalan-jalan di Cloud Forest. Saya sempat minta tolong salah satu pengunjung untuk mengambil foto kami bertiga, soalnya jarang-jarang nih punya foto bertiga hihihi. Untungnya ketemu orang yang bisa foto, hasilnya bagus dan nggak miring-miring!

Dekorasi Natal masih menghiasi Flower Dome.

Ada bunga bangkai dari Lego! Wow!

 

Dari Gardens By The Bay kami berjalan kaki untuk beristirahat sejenak di depan ArtScience Museum. Aura senang banget begitu bisa main dengan burung merpati, sedangkan saya dan Abenk duduk-duduk sambil menikmati minuman dingin. Sore yang jarang sekali kami nikmati jika di Jakarta, duduk santai sambil menikmati keadaan sekitar.

Malamnya, kami jalan-jalan lagi di Orchard dan sempat mampir ke Toys"R"Us di Paragon Orchard. Lumayan panik, karena banyak Lego Star Wars yang tidak dirilis di Indonesia. Banyak juga yang baru-baru, alhasil saya dan Abenk kalap! Lucunya, setiap masuk ke toko mainan dimana pun.. Yang kalap itu orang tuanya, Aura Suri cuma bengong aja hahaha.

Hari pertama di Singapura, jalan-jalannya lumayan ambisius. Sampai di hotel, baru deh berasa betis pegel banget. Padahal saya dan Abenk prinsipnya santai aja kalau traveling sama Aura hihihi.

***

Jadwal di hari kedua, kami ingin mengunjungi S.E.A. Aquarium di Resorts World Sentosa. Walaupun teman kami menyarankan untuk naik Uber dari hotel ke Sentosa, kami tetap ingin mencoba naik MRT. Saya lebih senang naik transportasi umum kalau sedang traveling ke luar negeri, soalnya seru dan bosan naik mobil hihihi. Kalau naik mobil terus, sama aja dong kayak di Jakarta?

Ternyata perjalanan dari Somerset MRT ke Sentosa tidak sejauh yang saya bayangkan. Untungnya di website S.E.A. Aquarium menyediakan petunjuk jalan yang sangat jelas dan detail, sehingga mudah sekali bagi turis seperti saya. Sebenarnya pilihan kami selain ke S.E.A. Aquarium adalah ke Singapore Zoo dan Jurong Bird Park, tapi akhirnya saya memilih aquarium karena memang Aura suka banget lihat ikan.

Benar saja, begitu masuk dan melihat akuarium pertama reaksinya langsung heboh. Aura menunjuk ke segala arah sambil bilang, “Ka! Ka! Do! Do!”

‘Ka’ artinya ikan, sedangkan ‘do’ artinya shark yang diambil dari lagu Baby Shark (nadanya do do do do). Selama menikmati akuarium-akuarium, Aura berlari kesana kemari sambil ketawa-ketawa sendiri. Keliatan banget senaaaaang begitu lihat ikan banyak banget dan gede-gede pula. Aura juga nyanyi-nyanyi sendiri, terus dadah-dadah ke ikan.

Selesai dari S.E.A. Aquarium kami makan siang di Chili’s, yang katanya Abenk sih enak banget (memang enak!). Saya nggak ingat pernah makan di Chili’s atau belum, pokoknya saya merasa ini pengalaman pertama makan di Chili’s. Sayangnya saya nggak sempat foto-foto karena kelaparan!

Beda lagi dengan Aura. Mungkin karena masih kesenangan habis lihat ikan-ikan yang besar, sepanjang makan siang Aura ketawa-ketawa terus dan sibuk muterin restoran sambil bilang “Hai! Bye!” ke pengunjung lainnya.

Sorenya kami mampir ke pameran tunggalnya Naufal Abshar di Art Porters karena diundang oleh Naufal untuk private tour. Naufal datang agak telat, jadi kami menunggu di sekitar Spottiswoode dan akhirnya ngadem di Highlander Coffee. Kedai kopinya kecil, tapi ternyata kopinya enak-enak. Bahkan pemiliknya juga sempat ngobrol sama kami soal kopi-kopi enak di Jakarta dan dunia blogging di Singapura.

Karya-karya Naufal ntah mengapa selalu mengundang tawa para pengunjungnya, mungkin karena Naufal banyak mengangkat isu-isu politik dan sosial. Karya yang paling unik adaah robot perempuan dan robot laki-laki (hati helo kiti, mental baja) yang sedang bergandengan tangan karena bukan hanya berupa lukisan tapi juga puzzle.



Ada juga self portrait Naufal saat ia memutuskan untuk menjadi seniman, yang katanya sih masa-masa labilnya Naufal. Di saat semua orang meragukan dan menertawakan pilihannya seperti yang tertulis di self portrait tersebut “Ha Ha Ha”, “Pelukis?” dan “Mau jadi apa nanti?” sebenarnya mirip-mirip dengan perjalanan saya sewaktu ingin jadi fotografer dan juga blogger.

Merasa diremehkan, diragukan, dipandang sebelah mata, tapi hati kecil percaya bahwa apa yang saya jalani adalah jalan yang benar.

Walaupun suara-suara dari luar sana sering kali mengganggu, terbukti jika kita berusaha, berdoa dan percaya dengan diri sendiri – Tuhan akan memberi jalan untuk kita. Saya juga seperti Naufal, yang memiliki masa-masa labil dan banyak merenung tentang apa yang saya kerjakan, tapi kita bisa melihat perjalanan Naufal tentunya memberikan hasil yang luar biasa. Pameran tunggal Naufal Abshar berlangsung hingga 28 Februari 2017 di Art Porters Singapura.

Walaupun liburan, pasti ada aja pelajaran-pelajaran yang saya dapatkan ya hehehe. Thanks for reading!