JAKARTA SIGNATURE MASSAGE EXPERIENCE AT FAIRMONT JAKARTA


Sabtu pagi ini, terasa lebih lambat dari hari-hari Sabtu beberapa pekan terakhir. Cuaca mendung, Aura bangun lebih siang, saya pun memperlambat ritme tubuh pagi ini karena tidak ada sesuatu yang harus diburu-buru. Oh ya, saya baru ingat! Saya mendapat undangan dari Fairmont Hotel Jakarta untuk mencoba spa disana.

Setelah mandi pagi, saya dengan pelan turun ke dapur untuk menyiapkan sarapan pagi. Biasanya saya dan suami sarapan duluan, sedangkan Aura baru lapar 1-2 jam setelah bangun tidur. Saya menoleh kea rah jam dinding di dapur, ternyata sudah pukul 9 pagi. Saya bergegas menyalakan mesin mobil, cium pamit dengan suami dan Aura. Kali ini, Aura mencoba salim tangan karena kami sedang mengajarkannya cium tangan.


Jalanan pagi ini terlihat sangat kosong dibanding hari Sabtu pagi biasanya. Mungkin banyak orang yang sudah berlibur keluar kota, pikir saya. Sekitar 30 menit kemudian saya sampai di gedung parkir Fairmont Hotel, lalu saya menuju ke lantai 4 tempat dimana Willow Stream Spa berada.

Ini bukan pertama kalinya saya berkunjung ke Willow Stream Spa. Pertama kali, saya berkunjung karena diundang oleh Menard. Satu hal yang saya ingat dari spa ini, banyak sekali labirin di dalamnya sehingga membuat orang yang pertama kali berkunjung pasti akan tersasar. Saya disapa ramah oleh seorang terapis, lalu dipersilakan duduk sambil menunggu terapis yang akan memijat saya.

“Saya kira nggak jadi datang, Bu Andra. Karena disini ditulis janjiannya jam 9.”

Wah, saya langsung nggak enak. Seingat saya, saya janjian jam 10 pagi. Untung saja sedang tidak ramai, sehingga tidak masalah jika saya terlambat. Tetap saja, saya nggak biasa terlambat apalagi sampai 45 menit terlambat. Saya cek e-mail saya, ternyata gak tertulis jam kedatangan yang harus saya tepati – tapi ntah kenapa di pikiran itu jam 10 pagi.


Saya diminta menulis data-data, lalu diberi segelas teh dingin yang rasanya ringan dan menenangkan sekali.

Tak berlama-lama, saya masuk ke ruangan spa yang sudah tidak asing bagi saya (walaupun ini kesempatan kedua kalinya saya masuk ke Willow Stream Spa). Saya diminta mencoba Jakarta Signature Massage selama 90 menit, pijat yang menggabungkan antara tekanan keras dan juga perenggangan otot-otot.


Awalnya saya agak kaget karena kaki saya diangkat ke samping, cukup tinggi sehingga badan saya agak terangkat. Bunyi-bunyi ‘kretek-kretek’ pun bersautan dari tulang punggung, menandakan perenggangannya berhasil. Terapis saya bilang tubuh saya sangat fleksibel, mungkin karena saya rajin olahraga. Perenggangan dilanjutkan dengan pijat dengan tekanan cukup keras, tentunya membuat saya rileks dan tertidur.

Bagian punggung, leher dan bahu juga jadi perhatian dan fokus saat saya sedang dipijat, karena tiga bagian tersebut memang sering kena dampak menggendong-gendong Aura Suri yang beratnya sudah 10 kilogram.


90 menit pun berlalu, saya tau sesi spa akan habis ketika seluruh wajah saya juga dipijat. Saya ditawari untuk mencoba fasilitas di Willow Stream Spa yaitu Jacuzzi dan steam, tapi saya harus pulang karena Aura Suri pasti menunggu. Setelah mandi, secangkir the jahe hangat dan potongan jeruk menunggu. Bukan hanya tubuh saya yang rileks dan terasa segar, pikiran pun terasa senang karena pagi ini sangat-sangat menyenangkan.

Mengingat jalanan yang bersahabat, membuat saya bersyukur karena bisa menikmati Jakarta saat lowong. Saatnya menuju rumah, saya pun tak berhenti tersenyum selama perjalanan pulang.

 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg

4 comments :

  1. spa time kayak gini pasti mewah banget ya untuk mommy yang riweh ngurus anak-rumahtangga- dan pekerjaan setiap harinya hihi.

    ReplyDelete
  2. Ngebayangin me time spa-nya pasti seger banget ya Malo. Apalagi buat ibu-ibu sangat-sangat berguna biar mood dan semangat jalan terus!

    ReplyDelete
  3. mewaaaaaah! walaupun harus segera pulang karena udah ditungguin Aura tapi lumayan nge-recharge badan :)

    ReplyDelete