“Cari celahnya, jangan tutup pintunya.”
Ketika sesuatu tidak berjalan dengan lancar, tak jarang kita jadi pesimis. Sempat terlintas ingin menyudahi, sempat terpikir ingin menyerah saja. Seorang teman saya mengingatkan, “Cari celahnya, tapi jangan tutup pintunya.”
Saya jadi sadar, terkadang cepat sekali saya berpikir untuk menyudahi tanpa berusaha mencari tau atau memperbaiki situasi. Saya pikir saya tidak mampu, tapi ada saja seseorang yang dikirim oleh Tuhan untuk mengingatkan saya untuk belajar lebih baik lagi.
Dalam hitungan menit, obrolan via WhatsApp dengan teman saya meninggalkan berlembar-lembar ide baru dalam jurnal saya. Tanpa disadari, saya membuat mind mapping untuk proyek-proyek yang akan datang. Coretan kreatif tertuang dalam tulisan, seakan-akan saya sedang hujan ide dan inspirasi.
Rasa pesimis pun perlahan-lahan menghilang, digantikan oleh antusiasme yang sedang mengalir dalam benak saya.
Terima kasih atas obrolan sore ini, Mbak Dien.

Pas banget dengan situasi saya saat ini, memang kalau dalam sikon yang tidak nyaman itu gampang banget bikin untuk cepat nyerah. Tapi selalu diingatkan untuk ga mengambil keputusan saat dalam sikon yang tidak mengenakan karena jatuhnya adalah emosi sesaat.
ReplyDeletebagus banget pesannya, memang sebisa mungkin jangan sampai langsung menutup pintunya, gali dulu, resapi, cari tahu dan selesaikan. yee, Kak Alo mulai nulis2 lagi hehehhe
ReplyDeletethis is what i need, Kak.
ReplyDeleteVery inspiring! Cari celahnya, jangan tutup pintunya! Noted with heart! :)
ReplyDeleteSederhana tapi penuh makna. Thank you for this beautiful article :)
ReplyDeleteentah siapa teman kak alo yang bilang seperti itu, yang jelas saya sudah ikut terinspirasi
ReplyDelete