Minggu ini saya belajar beberapa hal baru. Tentang emosi, tentang perasaan, tentang keluarga, tentang berbagi, tentang inspirasi dan masih banyak hal-hal membekas lainnya.
Hari demi hari, hidup mengajarkan banyak hal.. Tentang mengalah, mencintai, memaafkan.. Tentang pertemanan, keluarga, pekerjaan, karier, finansial.. Ada satu hal yang saya pelajari pagi ini setelah mengobrol panjang lebar dengan suami.
Tidak ada salahnya untuk meluapkan perasaanmu, dibanding menyimpannya dalam hati.. Lalu kamu marah atau bahkan dendam.. Hingga meledak sampai-sampai kau tidak bisa memaafkan dirimu sendiri. Kami tidak membahas kami berdua, tapi kami banyak belajar dari pengalaman orang-orang di luar sana.
Jika kamu sedang merasa susah, bimbang, sedih.. Bukalah pintu hatimu dan biarkan orang-orang yang diutus Tuhan menolongmu. Tuhan selalu ada dan tak jarang, mengirim orang-orang yang terkadang tak pernah kita sangka-sangka menjadi 'penolong' kita. Itulah jalan Tuhan. Buka lah mata, hati dan pikiranmu.. Karena saya yakin, penolong-penolongmu sedang menunggu kamu membukakan pintu hatimu.
Andra's Note:
Kakak ipar saya, Kania, adalah penolong saya di saat-saat saya berada dalam kesulitan. Tanpa ia sadari, nasihat-nasihatnya selalu berhasil membuat saya semangat dan menjadi Andra yang lebih baik. Love you, Teh.

Well written, noted, Malo :)
ReplyDeleteSaya percaya ini banget, berbuat baik tanpa pamrih ke orang lain. Krn kita gk pernah tau suatu saat bakal membutuhkan pertolongan dr mereka, who knows?!
ReplyDeleteBaca tulisan ini secara tidak langsung menguatkan banget saya, mbak alo. Kadang sebagai orang dewasa lebih susah untuk luapin perasaan, takut di judge seperti anak kecil aja, tapi nyatanya anak kecil lebih jujur terhadap perasaannya sendiri daripada orang dewasa, and it's okay to ask for help. Thanks for this article :')
ReplyDelete“ ….People often choose to numb their pain with substances, but it’s more courageous to walk through the fire with your eyes open. Instead of numbing my pain by using, I let myself feel all of the emotions that came to me. It was difficult time in my life, but allowing myself to feel sadness and despair helped give way for the celebration of his life. It allowed me to begin healing in healthy and honest fashion.” (Demi Lovato, 2013)
U like it ^^
ReplyDeleteI like it ^^
ReplyDeleteObrolan santai yang bikin adem. Banyak orang di sekitar kita yang mungkin jadi penolong, namun seringkali saat sedih atau stress saya terlalu panik dan gak sensitif menyadarinya. Malah cenderung defensif sama tegur sapa. Nice post mba Andra.
ReplyDeletekak Andra, bgmn caranya kita bs mengalah.. lapang dada menerima penolakan menerima kekecawaan.. akhir2 ini lg sedih bgt rasanya semua terasa tdk sesuai dg hati kita sampai rasanya bgg seperti kehilangan jati diri
ReplyDeletelove it malo :)
ReplyDeleteakupun, minggu ini uring-uringan parah. sampai mikir apa lagi gangguan jiwa hahaha. alhamdulilah cm badmood ga sampai depresi
ReplyDeleteHalo Andra, aku sekarang sering banget mampir ke blog kamu buat baca2 tulisan kamu yang menurut aku sangat inspiratif dan "ngena" di aku. Dulu aku mampir kalo mau liat revie product atau swatches lipstik tapi sekarang semua nya aku baca yang dulu2 juga hahaa...perbanyak sharing healthy life style, food dan financial tips ya..keep writting andra.
ReplyDeletewuaaah saya jadi pengen... hmm segera menikah, punya suami..
ReplyDeletesupaya di setiap pagi, kita berada di teras, menikmati secangkir kopi dan teh, lalu saling bertukar cerita... yes, cerita pagi
Adeeeeem bacanyaaaa...... thanks for reminding Andra :)
ReplyDeletewww.honeyjosep.wordpress.com