
Mungkin beberapa dari teman-teman yang sedang baca artikel ini tau kalau kehamilan saya di trimester ketiga cukup membuat was-was. Kondisi bayi saya saat itu sungsang dan terlilit tali pusat. Mungkin hal ini terdengar “biasa” untuk sebagian orang – tapi tidak untuk saya, dan mungkin untuk teman-teman yang juga ‘berjuang’ seperti saya. Saya sangat beruntung bisa hamil dan dikaruniai seorang malaikat kecil setelah melewati berbagai macam operasi yang akhirnya memaksa saya harus merelakan kedua tuba falopi saya diangkat dan menjalani program bayi tabung atau In-Vitro Fertilization (IVF).
Suatu perjalanan dan proses yang tidak mudah untuk saya, suami dan keluarga – karena momen dimana saya bisa mengandung adalah momen yang sangat berharga. Selama saya hamil, saya sangat memperhatikan kondisi bayi saya, agar semua lancar hingga persalinan. Begitu juga orang-orang terdekat saya yang menjadi ekstra perhatian, tak terkecuali dokter kandungan saya.
Di trimester ketiga, saya dan suami cukup dibuat was-was dengan kondisi bayi kami yang sungsang dan tercekik oleh tali pusat. Obgyn kami juga berjaga-jaga agar bayi kami tetap sehat dan selamat – sekali lagi, karena kami bersusah payah untuk mendapatkan malaikat kecil ini.
Seorang teman baik saya yang juga pemilik Baby Empire, Blenda, memberikan saya privilege kepada saya untuk mencoba Unborn Heart – The World’s First Smartphone Fetal Doppler – yang baru saja masuk ke Indonesia. Doppler adalah alat deteksi detak jantung janin dalam perut ibu yang biasanya ada di rumah sakit – kali ini dengan aplikasi yang langsung tersambung ke smartphone (iOS, Android).

Awalnya saya hanya menggunakan Unborn Heart Doppler ini sesekali saja, sampai di akhir-akhir kehamilan, saya menggunakan dua kali dalam sehari agar bisa memantau detak jantung si kecil dalam perut saya. Unborn Heart bukan hanya lucu-lucuan atau seru-seruan belaka, tapi alat ini bagai penolong para calon ibu yang tanpa sadar dipenuhi rasa cemas akan kandungannya.
Selain berfungsi untuk mendengarkan detak jantung janin, calon ibu juga dapat merekam (dan bisa playback) dan bisa sharing rekaman tersebut ke orang-orang terdekat. Alat ini juga merupakan salah satu pregnancy essentials saya yang selalu saya bawa kemana pun saya pergi. Jadi kapan pun dan dimana pun saya ingin mendengar suara detak jantung bayi saya, tinggal pasang headphone, letakkan doppler-nya di atas perut dan.. VOILA!


Bagaimana cara kerja Unborn Heart?
Sama seperti proses Ultrasound atau rekam CTG (Cardiotochography). Pertama-tama oleskan dulu pelumas di atas perut. Nyalakan aplikasi Unborn Heart pada smartphone, baru deh cari-cari detak jantung janin. Ada kick count-nya juga untuk menghitung gerakan janin.
Apakah Unborn Heart aman untuk ibu hamil dan janin?
Aman. Unborn Heart sebenarnya sama seperti doppler yang ada di rumah sakit – hanya saja versi yang lebih modern dan dapat digunakan di rumah.
Berapa harganya?
Untuk harga bisa langsung cek disini. Murah atau mahal itu relatif – karena setiap kebutuhan ibu hamil tentunya berbeda-beda. Tapi saya jamin ngga akan menyesal kalau beli, apalagi kalau hamilnya penuh perjuangan seperti saya :)
I hope this review is useful!
*Disclaimer: I was given Unborn Heart product to test, at no cost. All opinions are my own.

Mau beli tapiii ^O^ hehehe
ReplyDeleteJaman sekarang semua serba canggih ya, selamat ya kak andra atas kelahiran bayinya :)
ReplyDeletehalo Andra... beli fetal doppler betulan yang handy (bisa masuk kantong) g sampai 1 juta lo... tergantung kualitas, tapi memang g bisa connect dengan gadget si ya. ;)
ReplyDeletengedengerin, kemudian playback suara detak si baby di dalam perut itu PRECIOUS MOMENT bangeeeeeeet :)
ReplyDeletemauuuu harganya brp y
ReplyDeleteThis is a great experience.I am pretty much pleased with your good work.You put really very helpful information about fetal doppler. Keep it up. Keep blogging. Looking to reading your next post. baby heartbeat monitor
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete