
Berhubung blogging-nya masih on-off, jadi banyak cerita yang ‘ketinggalan’ nih hihihi. Padahal the idea of nge-blog untuk saya itu.. Biar suatu hari nanti saya bisa baca ulang kisah-kisah kehidupan saya, begitu pula untuk anak-anak saya di masa depan. Saya ingin anak dan cucu saya tau kalau saya dan suami hidup dengan penuh perjuangan – walaupun tidak semuanya saya tulis disini.
Tanpa maksud berkeluh kesah, sulit sekali bagi seorang ibu baru seperti saya untuk menyempatkan diri duduk manis di depan laptop, sambil menyeruput secangkir kopi hangat dan menuangkan cerita-cerita saya ke dalam tulisan. Saya benar-benar masih beradaptasi dengan managemen waktu yang baru. Hampir semuanya berubah sejak Aura Suri hadir di dunia ini. Hingga saat ini, saya selalu mencuri-curi waktu sebelum Aura bangun pagi atau setelah saya makan siang (pas Aura sedang tidur) untuk menulis – dengan keadaan: Aura selalu tidur pulas di gendongan saya selama saya menulis atau mengedit foto. Bahkan saya membuat sarapan, beberes kamar, membalas SMS atau Whatsapp bahkan berdandan dengan keadaan Aura nemplok di badan saya hihihi. Untung saya memakai gendongan supaya lebih nyaman.
Salah satu cerita yang sangat unforgettable tahun ini, ketika dokter yang membantu saya untuk mendapatkan Aura dengan proses bayi tabung atau In-Vitro Fertilization, mengunjungi saya dan keluarga di Jakarta. Bukan khusus berkunjung lho. Tapi memang setiap tahunnya, dr. Devindran selalu ke Jakarta untuk memberikan konsultasi gratis di cabang/representatif Loh Guan Lye Specialist Centre (LSC).
Read more: My IVF Success Story
Beberapa bulan sebelum saya lahiran, dr. Devindran bertanya kapan kira-kira due date saya. Tapi karena persalinan saya dipercepat, akhirnya dr. Devindran ngga jadi menengok saya di RS Pantai Indah Kapuk. Seminggu setelah Aura lahir, dr. Devindran mengabari saya dan suami via group di Whatsapp (iya, kami punya group hahaha) bahwa beliau akan datang ke Jakarta selama 2 hari 1 malam. Beliau sharing soal rencananya selama berkunjung ke Jakarta, mulai dari ingin bertemu dengan dr. Handi Suryana di RS PIK, jalan-jalan melihat Jakarta dan menengok Aura Suri.
Dr. Devindran meminta suami saya untuk menjemput beliau dari hotel ke rumah kami, yang kebetulan cukup jauh jika ditempuh naik taksi (dan tentunya ribet). Kebetulan sekali karena ayah saya sering ngobrol dengan dr. Devindran sewaktu saya berobat di Penang, akhirnya saya mengusulkan untuk mengadakan makan malam bersama di kediaman orang tua saya.

Tiga hari sebelum dr. Devindran tiba, beliau tiba-tiba minta diantar suami saya untuk melihat karya-karya lukisannya yang sedang dipamerkan – alhasil pas hari H, suami saya mengantar beliau ke Artotel+ Thamrin untuk melihat karya suami saya. Setelah selesai, mereka langsung menguju ke rumah orang tua saya dan menempuh kemacetan saat berbuka puasa – dari Thamrin ke Jakarta Selatan.
Energi dan ekspresi dr. Devindran berbeda sekali saat saya menjadi pasiennya di Penang, kali ini beliau datang dengan muka sumringah dan tawanya renyah sekali. Kalau ketemu di LSC, raut wajahnya serius banget hahaha. Beliau membawakan kami oleh-oleh dari Malaysia, salah satunya adalah hadiah kecil untuk Aura Suri. Selama beliau berada di dekat kami, saya masih ngga bisa membayangkan.. Ada seorang dokter yang berkunjung ke rumah kami.
Sebelumnya, dr. Devindran pernah mengajak saya dan suami dinner bersama istri, anak-anak dan suster-susternya di Penang untuk merayakan keberhasilan program bayi tabung kami. Saya sengaja belum pernah bercerita soal ini, tapi karena semuanya lancar jaya sampai saya melahirkan, jadi saya mulai bercerita dengan beberapa orang bahkan di blog. Jujur saja, saya dan suami terheran-heran lho diajak dinner sama dr. Devindran – apalagi kami punya pengalaman yang sangat buruk dengan berbagai obgyn-obgyn terkenal di Jakarta.
Suami saya sempat tanya, “Dok, biasanya kalau sama pasien memangnya suka begini (ngajak dinner)?” Jawabannya cukup bikin kami geer, karena katanya kami adalah pasien pertama yang pernah diajak dinner hahaha. Ngga hanya itu, kami juga diantar-jemput dari homestay kami.
Because you are special, katanya.
Begitu pula saat di rumah orang tua kami. Beliau mengatakan dalam 27 tahun berkarier sebagai dokter, ini pertama kalinya beliau berkunjung dan menengok pasiennya.
“So there’s always a first time for everything.”
Wajah dr. Devindran terlihat bahagia sekali begitu melihat Aura Suri, beliau berkali-kali bercanda akan membawa Aura ke Penang :D

Malam itu terasa cepat sekali. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul delapan tiga puluh menit, yang artinya dr. Devindran harus balik ke hotel karena esok harinya ia harus memberi presentasi kepada pasien dan calon pasiennya di kantor cabang LSC di PIK. Malam itu saya tidur dengan tersenyum riang sepanjang malam, membayangkan betapa beruntungnya kami yang telah dipertemukan oleh dr. Devindran. Rasanya semua perjuangan dan jerih payah kami untuk dititipkan buah hati terbayar semua, bahkan terbayar berkali-kali lipat hingga detik ini.
Saya percaya jika kita mempunyai niat yang baik, hati yang tulus, ikhlas, dan selalu pasrah dengan Yang Maha Kuasa, kita pasti selalu diberi jalan yang terbaik oleh-Nya.
Sekian sudah kisah perjuangan kami untuk mendapatkan buah hati. Tentunya kami akan kembali ke Penang, ‘menjemput’ calon anak kami yang kedua. Mungkin dua, tiga atau lima tahun dari sekarang. Untuk teman-teman saya yang sedang menjalani program IVF dengan dr. Devindran atau dokter-dokter lainnya, my prayers are always with you!
Thank you for reading this. x
Read more: My TTC Journey

Finally cerita ini di-publish setelah kepo bingits di Instagram. Sehat dan happy selalu, kak!
ReplyDeleteThank you Edwina! x
DeleteSepertinya kisah sukses kak Alo menginspirasi banyak pasangan lainnya untuk lebih berusaha mendapatkan momongan dengan lebih berpikiran positif. Yes I agree with dr. Devindran, both of you are special :)
ReplyDeleteThank you Nia x
DeleteBikin terharu bacanya. Selamat ya buat Aura Suri. She is special.
ReplyDeleteThank you xoxo
DeleteSeneng banget bisa tahu blog ini, dan selalu senang membaca setiap tulisannya :)
ReplyDeleteTerima kasih mba andra buat sharing2nya dan part yang paling saya suka dari tulisan ini adalah
"Saya percaya jika kita mempunyai niat yang baik, hati yang tulus, ikhlas, dan selalu pasrah dengan Yang Maha Kuasa, kita pasti selalu diberi jalan yang terbaik oleh-Nya"
Menginspirasi sekali :)
Thank you, Anggi! Makasih atas komennya, karena menginspirasi aku juga :) thank you!
DeleteWah beruntung banget mba alo dikunjungi dr terkenal.
ReplyDeleteKeren bgt perjlanan hidupmu mba.
Dear Mba Alodita,,,
ReplyDeleteSaya salah satu org yang sangat terinspirasi dgn keberhasilan prog Bayi tabungnya.. Mba saya berharap coment sy dpt dibava dan ditagapi. Sy dan suami berencana untuk ke penang mengikuti jejak mba. Krn sy sdh gagal pd prog bayi tabung di jkt.. Sy dinyatakan ada sumbatan di ke2 tuba dan sel telur yg kecil sedikit jumlahnya.. Mba bisa bantu share ttg langkah2 apa saja yg mesti sy persiapkan, kisaran biaya, apakah dokter dan teamnya bisa komunikasi dgn baik secara bahasa melayu, apakah ada perwakilannya ranya di jkt klo ada dimana mba boleh kami minta contact nya mba.. Trrimakasih mba mohon di respon mba.. Salam dan doa sukses slalu buat mba dan keluarga.- agustin
Dear Mba Alodita,,,
ReplyDeleteSaya salah satu org yang sangat terinspirasi dgn keberhasilan prog Bayi tabungnya.. Mba saya berharap coment sy dpt dibava dan ditagapi. Sy dan suami berencana untuk ke penang mengikuti jejak mba. Krn sy sdh gagal pd prog bayi tabung di jkt.. Sy dinyatakan ada sumbatan di ke2 tuba dan sel telur yg kecil sedikit jumlahnya.. Mba bisa bantu share ttg langkah2 apa saja yg mesti sy persiapkan, kisaran biaya, apakah dokter dan teamnya bisa komunikasi dgn baik secara bahasa melayu, apakah ada perwakilannya ranya di jkt klo ada dimana mba boleh kami minta contact nya mba.. Trrimakasih mba mohon di respon mba.. Salam dan doa sukses slalu buat mba dan keluarga.- agustin
Hi Mbak Agustin, aku sudah pernah menulis lengkap disini. Semoga membantu ya.
DeleteHalo Mbak. Mungkin saya bisa bantu untuk masalah komunikasi bahasa melayu atau inggris. Kebetulan saya saat kecil pernah tinggal di Malaysia sekitar 3-5 tahun. Sampai sekarang masih bolak-balik kesana. Kalau mau bisa email saya di real.tami@yahoo.com . Mungkin saya bisa jd penerjemah untuk Mbak Gusti. Thank you
ReplyDelete