
Hello everyone! Akhirnya saya bisa curi-curi waktu untuk membuka laptop dan menulis lagi, karena sejak kehadiran malaikat kecil bernama Aura Suri hadir di dunia, saya mengurus Aura berdua dengan suami tanpa dibantu siapa-siapa. Kali ini saya akan berbagi cerita soal kondisi kehamilan saya sebelum persalinan, cerita persalinan hingga betapa beruntungnya saya karena Alam Semesta telah mempertemukan saya dengan dr. Handi Suryana.
Untuk yang mengikuti kisah saya mulai dari proses bayi tabung hingga kondisi kehamilan saya dari awal hingga akhir, pasti mengerti sekali bahwa saya harus menjalani operasi vertical c-section karena saya sudah pernah melakukan operasi laparotomy di Penang dengan dr. Devindran Muniandy. Gampangnya, laparotomy adalah prosedur medis dimana perut kita dibuka secara vertikal dan biasanya prosedur ini hanya dilakukan kalau keadaan darurat.
![]() |
Saya dan suami, enam hari sebelum persalinan. |
Dari trimester kedua, saya dan suami sudah bertekad utk melakukan persalinan normal. Dari mulai berenang, mengikuti kelas hypnobirthing, segala macam cara bonding hampir semuanya sudah kami lakukan. Tapi balik lagi, manusia hanya bisa berencana, Tuhan yang menentukan. Mulai dari usia kehamilan ke 32 minggu, posisi bayi kami sungsang dan terlilit tali pusat sebanyak dua kali. Kami gak menyerah begitu saja, kami melakukan berbagai usaha agar bayi kami kembali ke posisi normal.
Obgyn kami, dr. Handi Suryana, menyarankan kami untuk menjalani operasi c-section karena posisi bayi kami yang tak kunjung ‘normal’. Awalnya saya ketakutan, sempat menangis ketika curhat dengan suami betapa takutnya saya menghadapi operasi lagi. Berkat hypnobirthing yang kami pelajari dan praktekkan setiap malam, kami jauh lebih kuat, pasrah dan positif dengan persalinan tersebut. Kami semakin percaya bahwa anak kami ‘memilih’ jalannya sendiri.
Tepat di hari ulang tahun perkawinan kami yang ketiga, mendadak dr. Handi memberitahu kami untuk mempercepat tanggal persalinan kami. dr. Handi menyarankan agar persalinan kami dimajukan sekitar tanggal 23 Juni 2015. Saat itu usia kandungan saya memasuki minggu ke 36.
“Andra, operasi kamu harus dipercepat.”
Tanpa menengok ke suami, saya spontan langsung ngomong, “Nah itu dia dok. Baru saya mau ngomong. Minggu depan aja ya dok, hari Kamis.”
Abenk langsung ekspresinya agak kaget sambil tertawa kecil, “Waduh kok saya baru panik sekarang ya.”
“Aku udah gak tahan banget nih, kamis depan aja deh operasinya.”
Dr. Handi langsung mencatat tanggal persalinan kami di ponselnya, lalu tidak lama saya diperiksa USG. Kondisi bayi kami saat itu tetap sungsang, satu lilitan tali pusatnya berhasil ia lepaskan, tapi satu lilitan yang masih menempel kondisinya agak mencekik. Lalu plasenta saya sudah mulai pengapuran Grade 2. Setelah selesai konsultasi, saya langsung cek darah di laboratorium, lalu saya diminta untuk rekam jantung di kamar bersalin. Seselesainya, kami langsung menuju administrasi untuk booking kamar. Hari itu saya pulang dengan perasaan lega sekali, walaupun Abenk masih agak kaget-kaget hahaha. Saya bilang, “Ini hadiah anniversary kita yang paling priceless. Yaitu menentukan tanggal persalinan untuk Aura.”
Read more: When Life Gives You Lemons, Make Lemonade!

THE DAY
Cerita persalinan saya sebenarnya tidak seseru dengan perjuangan saya mendapatkan buah hati. Atau mungkin (akhirnya) saya terlalu santai menghadapi operasi?
Beberapa malam sebelum persalinan, saya mengalami heartburn yang luar biasa sampai ngga bisa tidur semalaman. Akhirnya bisa tidur kalau di sofa, itu juga ngga nyenyak tidurnya.
Semalam sebelum operasi, saya merasakan kontraksi. Antara mules sama kram perut, tapi sakit banget sampai saya menangis kesakitan. Belum lagi karena posisi bayi kami yang sungsang, kaki-kaki kecilnya menendang dan menekan bagian pelvic setiap malam. Selama kontraksi saya mencoba mengatur nafas dan zikir, Abenk mencoba berkomunikasi dengan bayi kami sambil mengelus-elus perut saya. Akhirnya saya berhasil tertidur karena capek sendiri sama sakitnya hahaha.
Pagi itu adalah hari pertama bulan Ramadhan. Sebelum waktu sahur tiba, saya kebangun dan ngga bisa tidur lagi. Akhirnya saya sibuk siap-siap untuk persalinan nanti. Setelah sahur dan salat subuh, saya dan suami langsung memasukkan barang-barang kami ke mobil dan bergegas ke RS Pantai Indah Kapuk. Sesampainya di RS, saya langsung ke Kamar Bersalin untuk rekam jantung sedangkan suami pergi mengurus admin. Sekitar jam 7.50 pagi, saya langsung dibawa ke kamar operasi oleh suster. Sebelum masuk ruang operasi saya sempat pamit dengan suami saya, mohon doa agar semua lancar. Suami saya ngga bisa ikut nemenin persalinan karena di RS PIK bukan rumah sakit bersalin, tapi hal itu bukan suatu masalah bagi saya – karena selama ini saya tidak pernah ditemani suami karena alasan prosedur dari rumah sakit.
Hampir jam 8 pagi tapi saya gak liat tanda-tanda kehadiran dr. Handi – dan ternyata dr. Handi pagi itu agak telat datang. Sambil menunggu dr Handi saya ngobrol dengan dokter anastesi yang akan membius saya sebelum operasi. Dokter anastesi memberi tau bahwa saya akan dibius setengah badan dan suntikannya akan diberikan di tulang punggung dan agak sakit.
Sebelum masuk ke ruang operasi, saya menunggu sekitar 20 menit dan saat yang dinanti-nantikan akhirnya datang juga.
“Sus, bius!”
Suara dr. Handi bagai alarm, yang artinya ini saatnya saya masuk ruang operasi.
Semua berlangsung begitu cepat. Setelah saya disuntik di tulang punggung (yang ternyata gak sakit sama sekali), saya dibaringkan dan setelah itu semuanya terlihat samar-samar. Semua terjadi begitu cepat. Saya merasa operasi hanya berlangsung 10 menit saja. Selama operasi berlangsung saya berusaha untuk membuka mata tapi susah banget!
Yang saya ingat saat itu hanya ketika saya mendengar suara tangisan bayi, yang sempat saya kira bayi orang lain hahahaha. Ngga taunya ternyata suara tangisan Aura.
Saya sempat mencium Aura sebelum Aura dimandikan, dan gagal IMD (Inisiasi Menyusui Dini) karena tingkat kesadaran saya saat itu mungkin hanya 15% alias teler banget. Saya ingat saya sempat tersenyum karena lega akhirnya Aura sudah keluar dari dalam perut, dengan keadaan sehat dan selamat.


Satu hal yang saya ingat lagi, saya mendengar dr. Handi menjahit perut saya sambil bersenandung. Lalu ntah bagaimana, saya bertanya, “Dok, dokter pernah nonton Interstellar gak?” (sumpah gak ngerti kenapa saya nanya begitu HAHAHA).
Intinya selama saya lagi high karena pengaruh obat penenang, saya merasa sedang berada dalam film Interstellar :D
Sampai di kamar, saya langsung diminta untuk belajar menyusui Aura. Saat itu saya melihat malaikat kecil dengan rambut hitam pekat sedang dalam pelukan saya. Tapi ntah mengapa saya dan suami ngga merasakan suasana haru di hari pertama kehadiran Aura. Saya ngga menangis terharu, suami pun begitu. Ternyata setelah ditelaah, pagi itu rasanya riweh banget karena kedua orang tua kami ikut heboh begitu melihat Aura – sehingga momen intimate yang selalu kami bayangkan itu sama sekali tidak terjadi dalam kehidupan nyata.
Malam kedua di rumah sakit, saya baru menangis terharu di pelukan suami saya ketika melihat Aura menyusu di pelukan saya. Rasa haru tak terbendung ketika akhirnya kami sadar bahwa Aura sudah tiba ke dunia dengan sehat sempurna, dibantu oleh orang-orang yang telah dikirimkan oleh Alam Semesta untuk melengkapi kisah perjalanan kami.
Walaupun tubuhnya mungil, Aura berhasil ikut berjuang bersama kami sejak pertama kali dititipkan oleh Tuhan dalam rahim saya.
Kami percaya.. Suatu saat, Aura akan tumbuh menjadi pribadi yang kuat, menyenangkan, tidak mudah menyerah dan menjadi seseorang yang penuh rasa cinta. Aura adalah buah cinta kami. Buah perjuangan kami selama bertahun-tahun melewati berbagai macam cobaan. Betapa besar cinta Tuhan kepada kami, hingga akhirnya mempercayakan kami untuk menjadi orang tua.
Kami tak habis-habisnya bersyukur pada Tuhan yang telah menitipkan kami Aura ke dalam kehidupan kami dan melengkapi keluarga kecil kami yang bahagia.
This is the end of our TTC journey part one. Thank you, Universe.

Kak andra.... selamat ya Kak... happy for you, mas abenk, dan aura...
ReplyDeleteSehat sehat terus ya kak.... aura lucuuuu banget. Gemesshhh
Anyway.. periscope lagi dong kak... ditunggu ya;)
Kak andra.... selamat ya Kak... happy for you, mas abenk, dan aura...
ReplyDeleteSehat sehat terus ya kak.... aura lucuuuu banget. Gemesshhh
Anyway.. periscope lagi dong kak... ditunggu ya;)
Subhanallah... :')
ReplyDeleteTerharu, kak!!! Ibarat nonton film dan menangis puas saat berakhir, what a happy ending but sure, it's a new journey for you two. Semoga kak Alo sekeluarga sehat selalu dan diberkahi oleh Allah SWT.
ReplyDelete"Kami percaya.. Suatu saat, Aura akan tumbuh menjadi pribadi yang kuat, menyenangkan, tidak mudah menyerah dan menjadi seseorang yang penuh rasa cinta." >>> aamiin ya Rabb
ReplyDeleteikut bahagiaaa dan panjang umur banget tadi pas buka homeblog mbathin " kak andra kapan yaaa mosting lagi" hihhii :)
happy for you, terimakasih atas cerita yang menginspirasi banyak orang ini
Terharu banget bacanya Ka. Semoga Aura menjadi anak yang sholehah, berbakti kepada kedua orang tua dan menjadi kebanggaan keluarga. Sekali lagi selamat buat Ka Andra dan Mas Abenk ^_^
ReplyDeleteI cried.
ReplyDeletefelt grateful
Have been following your story from the beginning...
congrats... and welcome aura suri... :)
Congrat Andra.. :) aku baca perjuanganmu dari awal.. :) Happy for you and husband..
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteCongrats andra.. you're so inspiring.. :)
ReplyDeleteJadi bikin lebih semangat TTC setelah ngikutin perjuangan kamu.
So happy for you Kak, your family is blessed. <3
ReplyDeleteSelamat, kak Andra.. đŸ˜‰đŸ˜‰
ReplyDeleteSelamat, kak Andra.. đŸ˜‰đŸ˜‰
ReplyDeleteSelamat, kak Andra.. đŸ˜‰đŸ˜‰
ReplyDeleteYeay! akhirnya Andra nge-blog lagi :)
ReplyDeleteTerharu baca ceritanya :')
Semoga Andra lekas pulih pasca c sectio dan Aura jadi anak yang membanggakan orangtuanya :*
Hi Alo.. been reading your blog this couple of months. Your stories are real and truly inspiring. and you, you look beautiful inside out. May God bless abundant happiness and joy to you and your new lil family.
ReplyDeleteBaca semua kisah kak alo dari awal sampai sekarang baca kisah lahiran nya dedek aura dan itu luar biasa kak, meskipun aku belum nikah tapi rasa nya bisa ngebayangin seneng dan bahagia nya kak alo
ReplyDeleteSelamat ya kak alo, keep inspiring :)
terharuuu mba andraa....aku nangis bacanya.. bekali2.. luar biasa. saya dan suami juga sedang berjuang untuk mendapatkan buah hati. semoga semngatnya mba andra nular ke kami. congrtaz ya mbaa...
ReplyDeleteLirikan Aura Suri ke bapaknya... Priceless...
ReplyDeleteSelamat datang Aura!
Barakallah kak Andra!
:)
Subhanallah cantik banget aura. Aku udah lama jadi silent reader blog andra dan terharu membaca perjuangannya. Welcome to the world aura :)
ReplyDeletenurulwahdini.blogspot.com
Alhamdulillah ya Allaaaaah.... Saya sampai nangis bacanya kak.... Sy amaze sekali dgn pola pikir kak Alo yang mengatakan bayi yg dikandung jg turut berjuang dengan kedua orang tuanya. Sekali lagi selamat atas kelahiran buah hati nya Yaaa.... Semoga Aura Suri tumbuh besar seperti yang diharapkan kedua orang tuanya. Aaamiiiin... đŸ˜‡đŸ˜‡đŸ˜‡đŸ˜‡
ReplyDeleteSelamat ka andra,begitu beruntungnya dirimu.semoga selalu dalam lindungan allah.Amin❤❤❤❤❤❤❤❤
ReplyDeletekak alo, selamattttt untuk aura suriii. udh sering liat periscope dan liat instagramnya tapi waktu baca blog ini tetep terharuuuu. selamat yaaaaaa
ReplyDeletehaai ndra, kangen baca postingan dan nulis comment di blog ini lagi, hihi
ReplyDeletesebelumnya selamat yaa atas kelahiran baby aura, awww cantik ndra >.<
ngikutin dari awal cerita perjuangan kamu dari bisa hamil sampai melahirkan, dan jujur terharu banget baca postingannya.
gara-gara cerita kamu di blog, aku jadi promosiin blog kamu ke orang-orang terdekat yang lagi berusaha punya anak juga biar mereka semangat dan terinspirasi, siapa tau mereka berhasil dengan cara yang sama kan ya.
semangat menyusui ya ndra~
I miss your post and finally ... you posted kak yeayy.
ReplyDeletecongrats for the aura's birth, she's so cuteeee <3
Masih amazing sama perjuanganmu mama Alo! Alhamdulillah.... congratulations! so happy for you both! Semoga baby Aura selalu sehat, bahagia dan membahagiakan kedua orang tuanya!
ReplyDeletekiss kiss buat Aura yaaaaa :*
xoxo,
Fetty
terharuuu.. senang sekali membaca 'akhir' cerita dari penantian panjang mbak Andra dan mas Abenk ini :') semoga baby Aura Suri menjadi wanita yang kuat dan tangguh seperti ibunya dan mempunyai hati yang lembut selembut suara ayahnya amin.. sekali lagi selamat dan sehat2 selalu ya kalian bertiga!
ReplyDeleteSelamat ya Mbak ^^ Mata Aura cantik sekali
ReplyDeleteMbak Alodita, selamat untuk kehadiran malaikat kecilnya. Senang sekali membaca kisah perjuangan Mbak Alo selama ini sebagai calon Ibu yang tidak putus asa untuk melahirkan buah hatinya berakhir manis. Semoga Aura tumbuh menjadi seperti harapan orangtuanya ya! Setelah ini semoga sekeluarga selalu sehat dan bahagia :)
ReplyDeleteSaya juga berharap Mbak Alo bisa terus berbagi seputar parenting di blog ini. Bagaimana mendidik anak sejak bayi dan balita untuk bisa mandiri. Ditunggu tulisan-tulisan berikutnya ^^
xoxo,
TNTY
http://tntyoftheday.blogspot.com/
Just one word, Beautiful.. :)
ReplyDeleteSelamat menikmati masa-masa motherhood Kak :)
ReplyDeleteterharu bacanya! *efek emak - emak juga nih*
ReplyDeleteagain and again congrtas, ndra!!!
again and again, hello baby Aura!! i believe you'll grow up become a strong girl like your mom!! enjoy motherhood!!! God bless your little family, ndra :)
selamat ya ka andra atas kelahirannya ;)
ReplyDeleteTerharu baca perjuangan ka andra selama ini :")
Sehat2 selalu yah buat ka andra dan baby nya ^^
Selamat ka Alo, sehat dan bahagia selalu ya bersama keluarga :) Aamiin
ReplyDeleteAlhamdulillah,, buah hati mbak alodita telah lahir dengan selamat..
ReplyDeleteselamat yaa mbak dita..
jadi ibu yang baik yaa mbak, membimbing dalam proses pertumbuhan Dede Aura :)
sukses selalu mbak alodita ^_^
Selamat ya mbak alodita atas kelahiran baby aura....
ReplyDeletemelihat cerita tentang operasi c-section dari mbak alodita sepertinya nggak menyeramkan ya....
saya jadi agak tenang, Karena saya sekarang jg lagi hamil 35 minggu dan baby nya masih sungsang...hiks,,,,sedihnya.....
Makasih, tulisan mbak bisa buat saya lebih tenang.....
Selamat ya mbak alodita atas kelahiran baby aura....
ReplyDeletemelihat cerita tentang operasi c-section dari mbak alodita sepertinya nggak menyeramkan ya....
saya jadi agak tenang, Karena saya sekarang jg lagi hamil 35 minggu dan baby nya masih sungsang...hiks,,,,sedihnya.....
Makasih, tulisan mbak bisa buat saya lebih tenang.....
Selamat ya mbak alodita,, semoga mbak dita dan dedek aura tetap sehat selalu dan aura besar nanti sprti mbak dita :)
ReplyDeleteterharu bacanya . ka andra km motivasi aku banget yg sedang hamil besar dan worry tentang persalinan. kamu buka mata hati aku kalo aku manusia paling beruntung di muka bumi krna aku mendapatkan tanpa susah payah dan modal yg besar . km aja bisa lebih dari aku, akupun begitu . doakan aku ya ka semoga bisa menjalanin persalinan enjoy kaya km :")
ReplyDeleteSelamat yaa kak andra, aku turut bahagia atas kelahiran baby aura, btw aura mirip kak abenk ya, gemeeessh ! aku sekarang sedang hamil 24 minggu, posisi bayi masih sungsang, mudah-mudahan ada kesempatan untuk lahiran normal, doakan yaa kak :)
ReplyDeleteCongrats Andra! Bayinya cantikkk. Semoga selalu sehat ya dan berbakti kepada mama dan papa.
ReplyDeleteBTW, Interstellar-nya sih kocak. Kamu high banget pasti ya hahahaha. Congrats once again!
Selamat mba Andra...babynya cantikk...semoga sehat dan membawa kebahagiaan baru dalam keluarga. Aamiin
ReplyDeletespeechless, dan terharu :')
ReplyDelete