SHARING HOUSEWORK WITH HUSBAND

 photo blog-IMG_4955-1_zpsuly2zym7.jpg
Mendadak weekend kemarin, saya mendapat inspirasi untuk menulis sebuah artikel tentang bagaimana saya dan suami sangat menikmati berbagi tugas di rumah. Walaupun di rumah ada asisten rumah tangga, tapi hampir setiap weekend kami punya waktu sendiri untuk bersih-bersih rumah dan merapikan barang-barang kami. Weekend kemarin cukup spesial untuk kami berdua, karena dalam pertama kalinya, kami merapikan barang-barang bayi dan menata ulang kamar tidur kami di rumah mertua saya (numpang dulu sambil nunggu rumah baru kami selesai hehehe). Biarpun ada asisten rumah tangga yang membantu bersih-bersih di rumah, tetap saja saya dan suami di rumah punya ‘tugas’ yang berbeda-beda yang kami sesuaikan dengan kesukaan kami masing-masing.

Kebetulan saya tipe yang suka sesuatu yang bersih dan agak sedikit clean freak, tapi tidak terlalu telaten dalam hal kerapihan. Sedangkan suami saya sebaliknya, rapih banget tapi standar kebersihannya beda dengan saya.

Saya sendiri suka sekali dan sangat menikmati kegiatan seperti menyapu, mengepel, membersihkan/menyikat kamar mandi, mencuci pakaian, memasak dan mencuci piring. Sedangkan suami saya, Abenk, juga rajin sekali membereskan kasur kami setiap pagi (dan rapi banget hasilnya!), membereskan barang-barang kami di kamar, merapikan dan memasukkan pakaian bersih ke lemari, hingga menyiapkan sarapan ketika saya sedang kurang fit atau malas bangun lebih pagi.

 photo blog-IMG_4941_zpsr3hb3vzh.jpg
Minggu ini saya siap-siap mencuci baju dan popok bayi, sekaligus mencoba Velvet Junior Cloud Baby Laundry Detergent.

Sedikit tips agar bisa berbagi tugas rumah tangga dengan suami:
  • Diskusikan apa saja housework yang harus dikerjakan setiap harinya atau saat weekend. Ceritakan betapa pentingnya tugas-tugas rumah tangga tersebut.
  • Kerjakan bersama-sama. Melakukan tugas rumah tangga bisa dibilang juga merupakan quality time loh!
  • Jangan meremehkan suami jika suami masih belum terbiasa atau masih dalam proses belajar. Begitu pun dengan suami, jangan meremehkan atau mengganggap istrinya manja hanya karena harus berbagi tugas bersama. Di zaman modern ini, kebutuhan rumah tangga adalah tanggung jawab berdua, bukan satu pihak saja.
  • Never forget to say the magic words, please and thank you. Berterimakasih dan memuji pasangan yang sudah membantu membereskan tugas-tugas rumah membuat pasangan kita merasa lebih dihargai.
 photo blog-IMG_4910_zpsrim2uoyh.jpg
Abenk belakangan ini sibuk mengumpulkan informasi tentang ASI dan metode menyusui.

Kalau kita #LihatLebihDekat, banyak sekali keuntungan berbagi tugas dengan suami. Tentunya bisa saling menghargai dan meningkatkan kepercayaan, selain itu kami berdua juga menikmati quality time walaupun caranya sangat sederhana – yaitu beres-beres rumah. Hihihi. Selain itu kami memang ingin memberikan contoh yang baik untuk anak kami nanti, apalagi kami berencana untuk tidak menggunakan jasa nanny.

Saya rasa sekarang banyak sekali pasangan modern yang selalu berbagi tugas dengan pasangannya. Any thoughts? Please share :)

*Artikel ini merupakan bagian dari kampanye Velvet Junior #LihatLebihDekat. Velvet Junior is the only baby clothes maker in Indonesia that meets the nation’s safety and health standards, tested and certified by Oeko-Tex and SNI. Bulan ini, Velvet Junior resmi meluncurkan websitenya yaitu www.velvetjunior.com. Website Velvet Junior bukan hanya berisikan tentang produk saja, tapi juga ada rubrik Tanya Ahli yang bisa sangat bermanfaat untuk para ibu dan calon ibu. Velvet Junior juga bekerja sama dengan 3 dokter yaitu ahli kandungan (obgyn), anak-anak dan ahli tekstil, jadi para ibu bisa bertanya seputar kehamilan, gizi untuk anak, jika anak sakit maupun perkembangan anak, jadi tidak perlu lagi menjadi parno atau terlalu overthinking akan perkembangan anak karena semuanya bisa ditanyakan di rubrik ini. Untuk mencoba rubrik Tanya Ahli, bisa langsung klik disini ya!

Read more: How to Embrace Your Pregnancy

 photo x-andra4_zps7f1083c1.jpg

11 comments :

  1. Berbagi tugas sama suami memang menyenangkan ya ^_^

    ReplyDelete
  2. Bener banget, kak Alo. Kerjaan rumah memang harus dikerjakan bareng dan saling bagi tugas. Aku bagian nyuci pakaian, nyuci piring, masak dan menyetrika. Sisanya suami yang ngerjain, hehehe. Karena aku males nyikat kamar mandi, suami yang dititahkan, hehehe.

    ReplyDelete
  3. *toss* aku pun sama! Berbagi tugas dengan suami sejak menikah 8 tahun lalu :)

    Aku bersyukur banget punya suami yang hands on sama pekerjaan rumah tangga dan anak, jadi walaupun ditinggal asisten rumah tangga mudik, kita gak kewalahan karena udah terbiasa :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener mba, soalnya kesabaran istri/ibu biasanya diuji pas Lebaran atau ART lagi cuti ya :D

      Kalau udah biasa bantu-bantu, pasti gak akan kagok kalau gak ada ART :)

      Delete
  4. betul andra... langsung di re-post ke suami deh ini. bapak2 suka segan untuk turun beberes. smoga ini menginspirasi bapak2 semuah

    ReplyDelete
  5. Alhamdulillah suamiku ngga ada gengsinya sama sekali untuk bantuin istrinya mengerjakan pekerjaan rumah karena memang dari kecil suamiku dibiasakan orangtuanya untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Bahkan suamiku ngga masalah sama sekali kalau sesekali dimintain tolong belanja keperluan dapur. Jadi sehari-hari kami gotong royong mengerjakan pekerjaan rumah (kami ngga punya ART). Menurut kami, dengan begitu kami jadi bisa lebih menghargai pasangan dan menambah keromantisan, hehe ^^

    ReplyDelete
  6. jadi teringat pas kerja bareng sama istri ^ ^

    ReplyDelete
  7. Beruntung sekali suami saya mau ambil peran kerjaan domestik.

    ReplyDelete
  8. Alhamdulillah dari pertama nikah sampai sekarang, suami selalu hands on. Walaupuuunn.. Kadang-kadang suka gemes juga sama caranya yang "berbeda" sama cara aku. Tapi lambat laun biasa juga. Begitupun halnya dalam merawat anak. Dari sejak lahir di rumah sakit dia udah langsung belajar cara ganti popok dan langsung berani pegang bayinya. Walaupun untuk masalah mandiin baru beberapa bulan kemudian dia beraninya. Tapi selebihnya, dia bisa di andalkan. Hampir semua yang saya lakukan dia bisa lakukan juga kecuali menyusui. Itu mah emang pasti gak bisa ya. Hehehhehe.. :)

    Kalo untuk di rumah, biasanya dia lebih ke yang beberes agak berat atau bagian sortir barang. Soalnya kalo aku, sering banget "nyimpen" barang untuk alasan sentimentil, sementara dia lebih ke aspek perlu atau tidak, dipakai atau tidak. Kalau untuk masalah kerapihan dan details kecil masih aku yang kerjain. Soalnya dia messy banget. Tapi walaupun demikian, emang bener sih, beberes itu bisa jadi quality time buat suami dan istri.

    Ngomong2 tentang menyusui, bagus juga suami mbak udah mau belajar tentang ASI dan menyusui. Soalnya berdasarkan pengalaman, dukungan suami itu penting banget. Apalagi untuk menangkis desakan gak kasih anak asi eksklusif yang datang dari keluarga dekat. Ampuh banget. Kalo dulu suamiku gak dukung, kayaknya aku gak bakalan berhasil menyusui kedua anak aku sampai 2 tahun lebih.

    Anyway.. Sehat terus yaa sampai waktunya melahirkan nanti. Semoga di lancarkan juga prosesnya. Aamiin. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Mira, aku baca komenmu kayak ngaca sama diri sendiri hehehe. Suamiku juga orangnya jarang nyimpen barang, tapi aku seneng banget karena sejak nikah aku ngga terlalu sentimentil terhadap sesuatu (walaupun kadang-kadang masih). Alhasil, rumah jadi lebih bersih dan barang ngga numpuk :)

      Untuk urusan menyusui dan parenting, suamiku juga dari awal udah belajar-belajar sendiri. Bahkan selama hamil ini, suami pengertian banget bahkan rela membagi waktunya untuk belajar ini itu (padahal dia sibuk banget). Insya Allah bisa kayak Mira juga ya aku, menyusui sampai dua tahun lebih. Makasih ya komennya, bikin aku senyum! :)

      Delete
  9. mbaaak,boleh review mengenai cloth diapers nya mbaak? ;)

    ReplyDelete