Memang ada benarnya, jika sang ibu rajin berkomunikasi dengan bayi yang sedang dikandungnya, maka bayi akan mengerti apa yang ibunya minta. Beberapa hari sebelum saya dan suami berkunjung ke dokter kandungan, kami sering berkomunikasi dengan si kecil agar memperlihatkan wajahnya saat USG. Benar saja, saya dan suami tertawa ketika melihat pipi tembemnya di layar monitor, lalu menebak-nebak wajahnya mirip saya atau suami.Belum lagi saat si kecil terlihat tersenyum lebar dari samping, saya dan suami langsung tertawa geli melihatnya. Seakan-akan komunikasi kami selama beberapa hari ini lancar sekali, dan si kecil ikut berpose dalam perut.
Beratnya sekarang sudah 1,2 kilogram. Alhamdulillah, tidak ada masalah dengan tali pusatnya, hanya saja posisinya sedang ‘sungsang’ atau posisi kepala sedang di atas (bukan menghadap jalan lahir). Dr. Handi Suryana menganjurkan agar saya sering-sering (maaf) menungging atau posisi sujud, supaya posisi kepala bayi bisa berada di jalan lahir. Selain itu, dokter juga bilang bahwa bayi kami tergolong kecil. Kecil atau besar sih sebenarnya tidak masalah, mengingat keponakan saya, Lulla, yang lahir prematur dengan berat 2,1 kilogram saja – bisa pintar dan lincah banget. Gimana yang lahirnya besar ya? Hihihi
Belakangan energi saya juga semakin cepat habis dan merasa panas terus.
Minggu lalu, saya sempat sesak nafas karena berada di ruangan yang panas dan pengap terlalu lama. Selain itu, sekarang saya ngga bisa tidur ngga pakai air conditioner. Setiap pergi ke mall atau cafe, saya ngga mudah kedinginan lagi. Bawaannya kepanasan terus deh pokoknya. Saya juga mudah capek saat harus bepergian ke dua tempat, apalagi jika harus menempuh perjalanan lebih dari 45 menit.
Tapi dibalik suka duka saat hamil, tidak ada yang mengalahkan suka duka sewaktu saya program bayi tabung dulu. Program bayi tabung jauh lebih challenging dan dramatis dibanding masa-masa kehamilan saya yang menyenangkan :)
Saya sempat janji untuk berbagi tentang shopping list maupun persiapan apa saja untuk menjelang persalinan, rasanya sih akan saya post dalam waktu dekat. Terima kasih untuk yang sudah meluangkan waktu untuk membaca, ikut berdoa dan berbahagia. Stay healthy everyone!
Stay healthy for you and the baby too Kak :)
ReplyDeleteSehat terus ya Mbak Andra dan Baby Girlnya :)
ReplyDeletemba Alodita always looks gorgeous.
ReplyDeleteCepet banget yaaa tau2 sudah 30 weeks aja nih hihi sehat2 yaa Kak Alo, bayinya pasti ikutan sehat kalau ibunya positif dan happy terus. Can't for the baby arrival! Stay healthy <3
ReplyDeleteHihihi iya Jane, ngga berasa banget. Thanks ya dear!
Deleteso cute!!! :) aku udah masuk week 32 nih dan kemaren check udah 2.3 kg si dede HOHOHOHO .. kata dokter there's possibility bisa lahir di 4kg, .. sekarang emaknya yang deg2an HAHAHAHA :)
ReplyDeleteKakaku juga gitu ka dibilang babynya kecil cuma 2,8 kg kalau ga salah eh taunya pas lahir 3,6 kg. Klo udah lahir tambah lucu deh ka, kalau diajak ngobrol suka merhatiin kayak yg ngerti.Semoga lancar ya persalinannya dan sehat terus ya ka alo dan baby :)
ReplyDeleteSehat terus ya Mbak dan bayinya ^^
ReplyDeleteAku sendiri baru jalan 10 minggu, degdegannya ituloh ^^
In Shaa Allah sehat-sehat terus semuanya ya, Mbak :D
ReplyDeleteKak Alo, share dikit yaa.. Aku juga lagi hamil 30 minggu. Saat di usia 28 minggu kemarin, aku dan suami iseng melakukan USG 4D. Malam hari aku datang ke dokter kandungan di RS dekat rumah, ternyata saat itu alat USG 4D di RS tersebut lagi rusak. Akhirnya aku USG 2D biasa dulu aja dan saat itu posisi bayiku juga sungsang. Si dokter menyarankan untuk mengajak si dekbay komunikasi, supaya dekbaynya mau muter. Saat itu sih aku iya-iya-in aja..
ReplyDeleteNah, berhubung dokter kandungannya juga praktek di RS lain, si dokter menganjurkan aku buat datang ke RS satunya yg punya alat USG 4D jg keesokan harinya.
Karena aku emang ngebet bgt pengen USG 4D, akhirnya keesokan siangnya aku datang ke RS yg sudah dijanjikan. Dan takjub bgt bahwa dalam semalam kondisi bayiku udah normal (kepala di bawah). Ini karena si ayah semaleman ngajakin bayiku komunikasi Kak.. hahaha..
Simple bgt bahasanya suamiku cuma dengan, "Dek, muter dongg... Kepalanya disini (nunjuk perut bawah), kalo kakinya di atas sini yaaa (nunjuk perutku bagian atas).." hihihi lucu bgt kalo ngingetnya..
Tapi it was success loh Kak.. Bener2 muter, aku sampai terharu ngeliatnya..
Coba deh Kak Alo bilang ke dekbaynya juga.. hehehe.. Semoga berhasil Kak.. <3
Hi Cindy! Thank you for sharing, pas baca ceritamu aku langsung cerita sama suamiku hihihi. Aku udah praktekin juga, mulai dari ajak ngobrol sampai ajak berenang. Nanti updatenya baru minggu depan pas ketemu dokter. Thank you ya, sehat2 juga dan semoga lancar sampai lahiran! :)
Deletesemoga sehat selalu ya kak, always love reading your blog <3
ReplyDeleteNEW POST / WANDERLUST IN STYLE
Can't wait for the shopping list!
ReplyDeleteBener ya kak Alo, dahsyatnya komunikasi anak dan ibu bisa dibentuk sejak dalam kandungan. Bener2 merinding deh tiap baca kisah2 sperti yang kak Alo ceritain. Bayi itu slalu merespin hal sekecil apapun ga sih kak?
ReplyDeleteYa kak Alo, dulu aku juga sempet seperti kak Alo saat 28 weeks lebih. Lalu rajin2 nungging (maaf) sambil sujud jg. Lalu banyak2 berkomunikasi dengan dede bayinya. Tapi memang Tuhan itu Maha Besar ya... ga lama dalam waktu seminggu, anakku udah dibawah aja kepalanya. Hebat ya bonding ibu dan anak itu. Ga hanya sejak dalam kandungan tapi juga saat2 kita sudah dewasa seperti ini pun juga, saat ibu kita sudah menuju usia senja, tapi ikatan ibu dan anak ga pernah putus malah semakin kuat. Semoga baby Kak Alo sehat2 terus ya. Semoga lancar persalinannya seperti yang Kak Alo impikan. Semoga kekuatan cinta kak Alo sebagai ibu memberikan kekuatan juga pada baby kak Alo, aminnnn ya Rabb... semangat kak Alo cantik. Terimakasih selalu menyempatkan waktu utk posting artikel2 ini. Please take care ya :)
It's very great to see your post!I like it .I'm looking forward to you in the next
ReplyDeletepost.Thank you .There is a dell recovery software to you.