
Beberapa waktu yang lalu, aku lagi rapihin data-data di
harddisk lamaku dan buka-buka
file foto lama termasuk foto
wedding day aku. Memang karena waktu itu aku memindahkan blogku ke website, lalu pindah lagi ke blog, foto-foto
wedding ikut terhapus dan belum sempat aku upload lagi. Nah mumpung hari ini waktuku lagi agak senggang, aku mau cerita-cerita dikit ah tentang
wedding aku dan Abenk.
Play me first.
Dari dulu aku dan Abenk selalu memimpikan
intimate wedding, tapi tentunya dilengkapi dengan tradisi. Selain itu, ayahku bukan tipe orang yang mau hura-hura dan suka dengan
wedding yang heboh, jadi kedua orang tua aku juga setuju kalau
wedding kami dipestain kecil-kecilan aja. Pertama, karena orang tuaku gak ada yang kerja di
company besar, jadi gak perlu ngundang orang sejibun. Kedua, keluarga besar kami gak banyak-banyak amat. Ketiga, dari pada pesta foya-foya mendingan buat
traveling ajahhh..
Saat itu kami cukup beruntung bisa dapat
wedding venue di
Triss Living Kemang, sayangnya sekarang rumah ini disewa buat Kedubes manaaa gitu.. Jadi udah gak bisa disewa untuk
private party/wedding. Kami juga berniat untuk mengundang maksimal 500 orang saja. Yang artinya cuma ada 250 undangan! Mertua pun setuju
dengan ide
intimate wedding, tapi menjelang hari pernikahan kami, tiba-tiba ada perubahan rencana. Mertuaku mau ngadain Ngunduh Mantu. JEDAR. Yaudah deh, berhubung acaranya mertua akhirnya aku sih ngikut aja. Jadi walaupun kecil-kecilan, tetep aja dua kali pesta! Hahaha..


Di antara semuanya, yang paling
memorable tentunya adalah hari dimana aku melaksanakan akad nikah dengan
Abenk dan ditutup dengan pesta kecil bersama orang-orang terdekat kami. Sebelum acara akad dan resepsi, kami berdua juga melaksanakan acara pengajian dan siraman di kedua rumah orang tua masing-masing.
Anyway, dua minggu sebelum menikah, aku lagi kesel-keselnya sama Abenk (kesel aja, bawaan mau
kewong) sampai akhirnya kami gak ketemu dua minggu karena sibuk ngurusin wedding. Ketemu lagi pas di meja akad, eh pas liat Abenk antara seneng sama
"shit gue jadi istri orang nih!" Makanya di meja akad aku berbinar-binar, ya kangen banget udah dua minggu gak ketemu hahaha..







Ngomong-ngomong soal kreatifitas, aku dan Abenk saling bantu membantu untuk merencanakan hari impian kami. Aku bertugas mencari vendor dan membuat
wedding moodboard (nanti aku bahas di
post berikutnya), Abenk mendesain
wedding invitation kami, aku juga mendesain kebaya pernikahanku sendiri. Soal adat yang dipakai saat pernikahan, Abenk ngikut aja. Untungnya, keluarga besar mamaku yang sebagian besar keturunan Chinese seneng-seneng aja pas dipakein beskap sama kebaya. Kata mereka,
ini sekali-kalinya keponakan kita bisa nikah adat Jawa! Hahahaha lucu yah..
Aku juga meminta izin ke orang tuaku untuk menyelipkan tradisi
tea ceremony setelah akad nikah, untuk menghormati tradisi mama dan keluarga dari pihak mama. Selain itu kalau
tea ceremony, dapet angpaonya banyak bok hahaha! Sebenarnya alasan kenapa aku pengen banget nikah dengan adat, karena orang tuaku dulu nikahnya gak pakai tradisi-tradisian alias ala ala internasional aja. Sedangkan kalau pakai tradisi adat yang pasti jauh lebih
meaningful sekaligus menghormati tradisi leluhur. Dan adik-adikku belum tentu mau nikah dengan tradisi. Hihihi ini juga salah satu cara supaya orang tua seneng :)
 |
Teteh, Abenk, me and Ruben. |
Yang terakhir, sebelum acara resepsi kami selesai.. Abenk nyanyiin
wedding song kami "Pantai Cinta" yang khusus ditulis oleh Abenk sendiri. Suami nyanyi, istrinya yang bertugas motretin! Selesai nyanyi, Abenk ketemu sama temen-temen cowonya dan beberapa pacarnya sahabatku.. Eh malah kena omel katanya gara-gara Abenk bikinin aku
wedding song, nanti pacar-pacar temenku pada minta dinyanyiin juga pas
wedding day hihihi
Ngomongin persiapan wedding kami yang cukup cepat-tapi-rempong-banget itu, dulu belum ada tuh website-website yang menyediakan informasi dan juga referensi lengkap seperti sekarang. Pokoknya susah deh. Sekarang udah ada
Bridestory jadi tentunya untuk kamu yang lagi mempersiapkan hari impianmu, kamu bisa intip-intip ke
Bridestory.. Mulai dari cari
wedding organizer, photographer, videographer, makeup artist, perias adat,
wedding venue, wedding cake, flower bouquet, honeymoon destination, referensi untuk undangan, baju, seragam sampai seserahan pun ada! Asli deh kalo dulu aku harus
googling satu-satu, menelusuri forum-forum dengan bahasa gak jelas.. Bagian dari
Bridestory yang paling aku suka, kita bisa cari segala macam vendor dan kebutuhan wedding kita sesuai dengan budget! Dari mulai yang
budget friendly, premium hingga
first class. Enak kan, jadi bisa nyesuain dengan budget kita.
Sekarang tinggal buka
Bridestory, tinggal browsing ke dalam websitenya dan
you'll find everything you're looking for! Andaikan dari dulu ada website seperti
Bridestory, tentunya akan lebih efektif dan hemat waktu untuk persiapan weddingku. Anyway, biarpun hampir 3 tahun menikah, aku tetep rajin loh buka-buka
Bridestory. Berhubung profesiku sebagai
wedding photographer gak jauh-jauh dari yang namanya mengabadikan momen pernikahan, dan aku juga memang seneng ngeliatin
wedding yang unik-unik. Jadiiiii, untuk kamu yang sekarang lagi mempersiapkan hari spesialmu dan calon suami, good luck ya! :)
Read more: Teristimewa
This is a sponsored post. Photos by Surya P Nurgoho - PPF Photography & Michael Cools