BE NICE TO EVERYONE

 photo BzXc7kBCYAEGUGQjpg-large_zps3ea9ce6c.jpg
Pagi ini account Instagram saya cukup ramai akibat post yang saya tulis, tentang bagaimana saya herannya dengan orang yang suka dan mudah sekali berkomentar tentang fisik orang lain. Reaksinya pun bermacam-macam, tentunya ada yang mendukung pendapat saya dan tidak sedikit yang menulis komentar nyinyir. Berikut isi postnya:

Semalam, saya sengaja mengupload foto saya dengan angle yang salah. Dimana biasanya orang-orang bilang, itu "anglenya bikin gendut". Kalau saya ingin membela diri, saya bisa kasih alasan bermacam-macam mengapa seseorang bisa terlihat lebih besar di foto dibanding in real lifeMalam itu saya memakai baju yang kebesaran karena mendadak harus menggantikan sepupu saya. Kedua, kamera baru saya memang punya distorsi yang beda dengan kamera sebelumnya. Saya heran banyak orang yang gampang sekali berkomentar soal fisik, tanpa memikirkan perasaan orang yang dikomentari. Some of you maybe knows that I embrace natural beauty. Cantik itu tidak harus kurus, kulit putih bersih atau rambut panjang seperti di iklan-iklan TV. Cantik itu saat kita menerima diri kita sendiri apa adanya. Faktanya, saya gak suka kurus. Gak pede, karena dari kecil saya udah gemuk. Dua bulan terakhir saya berusaha menaikkan berat badan saya (lagi) karena saya gak suka kalau terlihat kurus. Accept yourself, love your body and embrace your inner beauty. And please think twice before you type, you can hurt someone else.

 photo DSCF4572_zps169d2b60.jpg
Ini loh foto yang dikomentari beberapa orang. Emangnya salah ya kalau gemukan? Atau ngiri pengen gemuk kaya saya? :)

Foto tersebut sengaja saya upload, karena saya terlihat gemukan akibat distorsi kamera dan baju yang kebesaran. Maksudnya apa? Karena saya ingin menunjukkan saya real, saya bukan kurus/langsing atau terlihat menarik karena saya mengedit muka saya di aplikasi smartphone yang canggih. Saya gak perlu repot terlihat "palsu" hanya untuk enak dilihat. Kenapa? Because I love and accept myself. 

Sayangnya, banyak yang sebenarnya tidak mengerti tapi ikut-ikut kasih komentar sambil memojokkan saya. Terserah ya kalau ada yang mau ngejudge saya lebay, terlalu sensitif, terlalu membesar-besarkan masalah atau sebagainya.. Saya baca beberapa comment yang menganggap mengomentari fisik orang lain adalah hal sepele. Tapi inti dari yang saya tulis, saya sama sekali tidak tersinggung dengan omongan orang yang bilang saya gemuk, gendutan atau jelek. Komentar-komentar tersebut sudah jadi makanan sehari-hari saya dari kecil. Saya dari dulu gemuk, pendek, berbulu, gigi saya miring, gak punya pipi tirus kayak teman-teman kecil saya, betis saya sering dibilang talas bogor, tangan saya pernah dibilang seperti fried chicken karena besar.

Yang benar-benar saya sayangkan, kenapa banyak sekali orang yang tidak berpikir dua kali dengan apa yang mereka komentari? Apa mereka tidak berpikir, merasa dan berkaca sebelum berkomentar?


Pernah gak sih kalian berpikir bahwa orang tersebut harus gemuk karena harus menaikkan berat badan bayi yang dikandungnya? Atau orang tersebut jadi gemuk karena pengaruh obat-obatan hormon supaya bisa mendapatkan keturunan? Atau orang yang kita komentari rambutnya botak akibat kemoterapi untuk menyembuhkan kanker? Kita gak ada yang tau latar belakang orang lain loh, so if you don't have something nice to say, don't say anything at all. Tak perlu berspekulasi atau berkomentar yang tidak diperlukan.

Sering kan, kalau kita ketemu teman di kawinan atau di mall, pertanyaan pertama mereka adalah "Lo gemuk banget sekarang! Hamil ya?" "Kan lo udah lahiran, kok masih gendut?" "Kok lo belom hamil sih? KB ya?" Seriously, is that REALLY something nice to say? THINK AGAIN. 

Saya punya satu cerita menarik, kira-kira dua tahun lalu saya menggemuk. Berat saya 60kg saat itu. Waktu itu saya mengupload foto saya dengan angle yang salah, memang jelas banget terlihat gemuk. Lalu orang-orang berkomentar saya gendut dan gemuk, saya kesal, saya hapus foto tersebut. Besoknya teman saya tanya, "Ndra lo buat account Instagram baru ya?" "Hah? Enggak kok" "Oh mungkin fake account ya?"

Pas teman saya tunjukin, saya kaget banget dan sedih. Ada orang yang sengaja membuat account Instagram palsu dengan nama saya, mengupload foto saya yang terlihat gemuk, lalu orang tsb mention semua teman-teman saya, seakan-akan mau bilang ke semua orang, "Nih liat foto Andra gendut! Ayo bikin dia malu! HAHAHA" Kejadian ini gak berhenti disini, di Twitter ada seseorang yang ngetweet, "Hahaha! Si Alodita dibilang gendut langsung diapus fotonya!" (Note: Orang yang ngetweet ini laki-laki loh, bukan perempuan). Bagaimanapun, kejadian tersebut di luar ekspektasi saya dan cukup bikin saya down saat itu. Sempat kesal juga karena lagi gemuk, gara-gara emosi yang ada malah tambah gemuk dan makan yang gak sehat.
 photo ScreenShot2014-12-13at41737PM_zps72f793a7.jpg
Lalu saya sadar, orang lain tidak akan pernah berhenti bertanya atau berkomentar. Tidak ada orang lain yang bisa menerima dan mencintai diri kita, kecuali diri kita sendiri. Dari situ saya mulai bisa menerima badan saya yang berisi, saya mulai sadar bahwa saya gak akan bisa kurus seperti model Victoria's Secret biarpun diet mati-matian. Saya mulai menerima diri saya apa adanya, dan mulai menyemangati teman-teman lewat blog saya agar bisa menerima diri mereka apa adanya, embrace their natural beauty, hidup sehat dan berpikir positif.

Saya menulis artikel ini bukan untuk cari support atau pembelaan, juga bukan menyuruh orang-orang untuk stop mengomentari fisik saya. Bukan saya tidak menerima komentar-komentar tersebut.

But this is a friendly reminder to all of us.. To think higher and feel deeper. To be nice to everyone. To be kind and humble. Spread the love and positivity!

Have a beautiful weekend everyone!
 photo x-andra4_zps7f1083c1.jpg
RELATED ARTICLES
"TOLERANSI KEHAMILAN" BY CHACHA THAIB
"BE KIND" BY CINTA RUHAMA AMELZ
"BEAUTY REDEFINED" BY DIANA RIKASARI

43 comments :

  1. Saya malah ngerasa aneh kak kalau lihat pipi jadi tirus karena makeup, kayak bukan ngerasa diri saya sendiri, udah biasa dari kecil gemuk soalya hihi ^_^

    Indira

    ReplyDelete
  2. pertanyaan-pertanyaan macam begitu emang ngeselin, sama ngeselin dan sakit hatinya kayak ditanya "ih kok jerawat lo ngga ilang-ilang sih?" :(
    dianggap angin lalu aja, yang bilang kakak cantik 10x lipat lebih banyak kok dibanding yang komentar negatif, yang penting kita sadar badan kita masih sehat, masih bisa bebas kesana kesini daripada paksain diet ketat tetapi badan malah jadi lemes dan ngga kuat :)

    btw, saya jadi sering main ke blog ini gara-gara ngebahas gaya hidup sehat, and yes it's truly inspiring me, thank you~

    ReplyDelete
  3. Aku pernah baca postingan serupa di blog-nya Kak Tara, jadi cewek itu emang susah ya, kurus ya dibilang anoreksia, gemuk dibilang obesitas hehe :P

    Sebenarnya aku juga punya cerita yg serupa. Pas SMA aku kurus banget dan aku sama sekali nggak mempermasalahkan itu. Begitu aku berangkat ke luar negeri untuk college, dalam setahun berat badanku naik drastis sampai 55kg. Sebelumnya aku nggak pernah tembus angka 5 di timbangan. I was fine with my body sampai begitu aku pulang Indonesia, banyak relatif dan teman2 berkomentar "gilaa lo ke china kenapa jadi babi gini?" atau "lo bahagia ya di luar negeri sampai chubby gitu?". Well, sakit hati banget loh and why they even used "babi" this word? Sejak saat itu aku bertekad untuk kurus, yg akhirnya nggak kurus2 karena motivasi aku yg salah (to prove them that I'm not "babi"). Masalahnya kenapa aku gemukan mereka nggak tau aku hidup di negara 4 musim, dmn saat musim dingin aku hrs banyak makan biar nggak kedinginan.

    Sampai saat ini aku nggak balik ke berat badanku semula, memang kurusan karena aku berusaha untuk hidup sehat (and I'm so motivated by you! :D), dan masih aja ad yg berkomentar ttg fisik aku. Baca postingan kak Alo ini membantu aku gmn untuk berhadapan dgn org2 yg pandai berkomentar ttg fisik aku. Kalau yg aku pelajari dari kakak sih senyum lebar aja dan tebar inner beauty, because that's the only one to make us (girls) more glowing.

    Aaa I'm so sorry komennya jadi panjang (dan curcol). Tetep semangat ya kak and stay just the way you are. Much love! xoxo

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Jane, thanks for your comment! Iya memang cuekin aja, cuma kadang risih kalau ada orang yang komentar fisik ke temanku.. Duh mulutnya pengen aku sambelin! Hahaha. Thanks yaaa :)

      Delete
  4. Glad you wrote about this Alo...

    I know exactly how you feel.
    Aku ngalamin orang berkomentar mengenai fisik aku seperti mereka gak mikir dua kali (atau 3 kali) dulu sebelum bicara.

    Semenjak tinggal disini, jadi tambah seperti "membuka" mata dan telingaku, kalau sebagian besar orang2 Indonesia (aku nulis 'Indonesia' disini, karena so far memang orang Indonesia yang berkomentar) sangat tidak sensitif. Aku gak pernah dapat komentar tentang fisik dan pertanyaan tentang "kok belum hamil etc etc etc" dari teman2, kolega2 dan keluarga disini (Belanda).

    Untuk orang2 disini, fisik itu GAK penting. Mau bentuk model apa, orang gak peduli. Mereka 'melihat' kita bukan dari fisik, dan yang lebih penting, untuk mereka (dan aku), hal2 semacam itu sensitif dan private. Who knows orang yang dibicarakan sedang dalam pengobatan, atau hal lainnya yang bisa mengakibatkan naiknya berat badan dll. Gak semua orang bisa/mau menjelaskan alasan/situasi nya Ini yang kurang di mengerti oleh masyarakat kita menurutku.

    Beberapa tahun lalu aku bakal 'marah' atau langsung bereaksi balik ke si penanya, tapi kalau sekarang, kalau menurut aku sudah melewati 'batas' ku, aku akan bilang langsung "that's not nice what you said and it's not even your business." atau kalau sudah kesel banget langsung aku tinggal pergi.
    Too bad masih banyak orang2 yang gak 'sensitif'. Harus lebih dibudayakan untuk terbiasa jangan langsung berkomentar tanpa difilter terlebih dahulu, tanpa memikirkan efeknya ke orang yang bersangkutan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Jasmine, thanks kamu komen heheh. Aku tau kamu bakal bahas ini panjang dear :D

      Ya begitu lah, orang lain kurang pintar berbasa-basi jadinya ajak 'jeplak' aja. Ada yang komentar di Instagram ke aku, katanya aku terlalu sensitif dalam menanggapi komentar 'gendut' dll. Nah baru diomongin, udah ada aja yang nyaut. Begitu deh kalau ngasal 'jeplak' :D

      Intinya kita harus lebih hati-hati dan mengajarkan anak kita nanti bahwa berkomentar atau bercanda fisik itu sama sekali bukan hal yang lucu. Justru sangat sensitif dan private.

      Delete
  5. Yes, so true! I mean, before you judge something, make sure your are perfect right? Don't you worry about it, Alodita. Those people are 'nyinyir' to you because the fact they're just jealous about your beauty inside :)

    ReplyDelete
  6. setuju kak, seneng bgt waktu liat postingan yang ini. suka banget sama positive mind nya kak alo. pernyataan orang-orang yang bisanya cuma komentar kadang emang bikin sakit hati. tetep semangat kak, stay strong !

    ReplyDelete
  7. awal mula ngebully ya kek gini ini....orang ketimuran yang katanya punya hati nurani tp malah kebablasan:(

    ReplyDelete
  8. kak andra, saya personally mau bilang makasih karena bravery kakak yang mau up against those bullies dan karena kakak menyebarkan amazing body positive image. berkat kakak, saya sekarang pede meskipun tidak sekurus dulu, saya jadi mengembrace badan saya yang sekarang karena punya role model positif seperti kakak :)

    ReplyDelete
  9. Thank you for reminding us to be more "human".

    ReplyDelete
  10. I don't know why anybody feels the need to put down anyone based on how they look, to be honest. That fake account is way too far though, it's sad how a person would invest their time and negative energy into another person who perhaps doesn't even know they exist. Pathetic. It's social media though, so I guess it's inevitable. Keep your chin up and stay beaming your positivity.

    ReplyDelete
  11. Go Andra! Huhu aku persis bgt nih pengalamannya sama kamu, dr kecil aku emang udah bulet dan chubby, sampe skrg malah, sempet kurus pas kuliah tp jg dibilang kekurusan kaya orang sakit, abis gendut lg eh masih ditanya terus juga "gendutan ya skrg" "gendut lagi ya, kmrn2 bukannya sempet kurus". Plus aku sama bgt sm kamu kmrn2 sempet naik krn obat hormon, dikomentarin gaenak kadang kita bisa terima kadang ngga juga yaa.. Ada saatnya kan perasaan mungkin lagi sensitif atau emang ngga pengen denger hal seperti itu. People really should learn when to shut their mouth :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. That's my point, gak usah ikut komentar kalau gak tau apa-apa. Hehe kebiasaan di Indonesia banyak basa-basi, ujung-ujungnya malah nyakitin hati orang lain :)

      Delete
    2. "Hehe kebiasaan di Indonesia banyak basa-basi, ujung-ujungnya malah nyakitin hati orang lain :)" Kalimatnya bener banget nih mba!

      Delete
  12. Sempet ternganga saat Ka Alo posting masalah ini, karena merasa baca diary diri sendiri. Dari kecil saya tidak pernah kurus, putih, dan berambut lurus seperti yang sering orang bilang bahwa cantik harus ini dan itu. Dari usia 12 tahun saya mulai kelebihan berat badan dan sampai usia 25 tahun entah berapa banyak ahli gizi, dokter akupuntur, obat-obatan, suntikan, member di gym tingkat dewa yang pernah saya coba. Tapi alhamdulillah, badan saya tidak pernah kurus dan selalu jadi bahan ejekan sampai ada kalimat, "nafas aja kamu gendut!". Sakit pasti dan jadi selalu tidak percaya diri padahal jika dilihat cermat, saya tidak jelek2 amat :D Sampai akhirnya saya menikah dan hamil dengan kenaikan berat badan sampai 86 kg!

    12 Bulan setelah melahirkan berat badan saya juga tidak banyak turun, dan kemarin mulai nakal kembali mencoba obat diet yang menjanjikan penurunan berat badan signifikan yang banyak beredar di IG karena malu sering dijadikan ejekan teman2 kantor. Alhasil bayi saya yang sehat2 saja sakit diare dan muntah sampai 4 hari karena Asi yang saya berikan mengandung zat kimia entah apa. Terbayang rasa bersalah dan berdosanya saya sebagai ibu krn keinginan untuk menjadi kurus.
    Sekarang saya sadar bahwa apa yang dikatakan orang belum tentu baik untuk kita.

    "Kita gak ada yang tau latar belakang orang lain loh, so if you don't have something nice to say, don't say anything at all. Tak perlu berspekulasi atau berkomentar yang tidak diperlukan."

    Terima kasih ya Ka Alo. Mel doakan kaka selalu diberkahi kebahagiaan dan kesehatan. Sukses untuk ka alo dan ka abenk. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Melani, thanks for sharing your story! Wow aku jadi terinspirasi sama cerita kamu. Itu dia, yang bikin aku gak suka dengan komentar orang. Gak tau apa-apa tapi asal komentar atau asal nanya tanpa mikirin perasaan yang ditanya/dikomentari. Tapi akhirnya kita jadi belajar untuk gak mendengarkan hal-hal yang tidak baik untuk kita :)

      Sehat-sehat terus ya buat Melani dan babymu! Thanks juga doanya x

      Delete
  13. "mulutmu harimaumu"

    Desember nih, bau2 liburaaan, happy holiday kaka cantiiik ^^

    ReplyDelete
  14. I adore you more, Andra ^^ cheers to life!

    ReplyDelete
  15. gimana rasanya jadi artis hollywood yah yang tiap hari akun sosmed-nya bisa di komentarin macem-macem sama ratusan ribu orang dari seluruh dunia? :((, just shake it off yah kaya Taylor Swift :)

    ReplyDelete
  16. heheh iyaaa bener banget, i feel you kaka.....
    kemarin aku kurus, semua orang nanya, kamu sakit apa? sakit ya? diet apa? badan kok abis gitu?
    dsbdsb
    yang sebenernya kurus karena memang banyak kegiatan aja, kadang aku suka sebel dan jawab rahasianya "narkoba".

    sekarang aku naikin 8 kilo susah payah makan 5 kali sehari dengan protein tinggi dan berhasil. Mereka komen, kok sekarang gendut lagi? kokbisa gitu badannya? ih gemuk banget!!

    yaahh... aku personal sih mau lebih kurus atau gemuk, yang penting happy dan sehat aja.
    ya kan?

    ReplyDelete
  17. "Saya heran banyak orang yang gampang sekali berkomentar soal fisik, tanpa memikirkan perasaan orang yang dikomentari"

    Bener banget ini kak. Aku sendiri memang gendut dan sedang diet mati2an (curhatpula). Nah ketika diet berhasil, eh mereka komen kok kurusan? efek skripsi? apa karna jomblo kelamaan *inilebihperih*? gak dikasi makan tubuhnya? bla bla bla. Aku sih jawabanya dengan senyuman aja, dan mungkin karna senyum dikira tidak menyinggung perasaan yg dikomentari?.

    Sekarang aku sih, yang penting sehat aja. Udah. Meskipun kadang2 gemes dan ngebalas komentar2 seperti itu hihi.

    Gpp kakak. Mereka yang berkomentar apa lebih baik dari orang yang dikomentari, ya kan kk? Stay strong kak, Sehat selalu kakak :D

    ReplyDelete
  18. Sebenernya yg bikin mereka bnyk komentar karna kepo dan iri atas kecantikan k alo

    ReplyDelete
  19. Wah.. keren banget tulisan ini. Mbak Andra boleh saya share nggak? Saya nggak akan share jika tidak berkenan :)

    ReplyDelete
  20. People should stop judging others by what they post and how they look like on instagram or Facebook.

    Anyway kak Andra, you're a true inspiration keep doing it! :)

    ReplyDelete
  21. Kaak aku setuju bgt sama kaka. Kdg juga gemes byk bgt pengguna instagram yg krg cerdas yg g tau batasan. Trlalu sibuk ngurusin hidup org well byk bgt org yg kyk gitu kak. Aku jg sering dpt komen2 yg menjatuhkan kprcayaan diri aku. Tp yg pasti ak ga mau lakuin hal itu k org lain kak. I adore youu kak andra bgt malahan hehee kakak bnr2 inspirasional

    ReplyDelete
  22. Kak andra bener banget! Kalo kata orang mah, kita punya 2 tangan gak akan cukup buat nutup mulut semua orang, tinggal kita aja tutup kedua kuping kita.

    Kalo aku bukan soal berat badan, tapi soal jerawat di muka ku. Dulu muka ku bersih banget jarang jerawatan sampe suatu waktu break down parah karena salah obat. Wah keluar rumah aja suka mikir kalo nanti ada orang yang komentar pedes. "Ih jerawatan kayak anak kampung" atau "hiii mukanya kenapa?". Selain bikin gak pede, sakit hati juga iya (banget). Sampai mamaku suka nguatin aku, dia bilang "kalo ada yg komentar bilang aja lagi telat puber gitu." (Aku suayang mama ^^). Orang gak tau kalo aku ngobatinnya sampe sakit-sakit fisik dan udah keluar duit yang gak sedikit.

    alhamdulilah sekarang udah mendingan, tinggal bekasnya doang. Sampe tinggal bekasnya pun ada yang komentar juga! Ampun deh. Maka dari itu, dari situ aku jadi belajar buat jarang komen-komen yang gak penting ke orang lain yang sekiranya kita gak tau cerita dibalik itu, soalnya tau sakit hatinya kaya apa.

    Semangat kak andra! Enjoy jalanin hari-hari berikutnya! ♥♥

    ReplyDelete
  23. Dulu aku malah gak bisa gendut, terus makanku banyak. Kadang orang-orang komentar, ih makannya banyak tapi kok gak gendut-gendut, cacingan ya?! Sekalinya badan agak berisi mereka komentar lagi, kok gendut?!! Dari dulu si aku gak pernah ambil pusing, aku dengan pedenya merasa mereka siruk aja ma aku yang cantik ini #plak hahaha


    Sekarang yang nyakitin si perkataan kok belum hamil? Belum isi? blablabla... errrr..... >.< padahal merid aja baru tujuh bulan yang lalu u.u

    ReplyDelete
  24. hai ka alo, aku juga suka ddikomentarin kulit ku hitam. tapi aku selalu menjadi gak pede kalau di bilang hitaman. setelah aku baca blog ka alo ini, aku menjadi lega dan percaya diri. biarin aja orang mau bilang apa. tp ka aku kesel bgtt krn sahabt ku sendiri yang suka bgt ngomong gtu. aku mau nanya sama kaka, bgmana kalau sahabat kk sendiri yg suka komentarin fisik kaka???
    mksh ka alooo

    ReplyDelete
    Replies
    1. There's nothing about you dear. Please remember that. Yang salah itu how society works, not us.

      Lebih baik kamu bilang jujur ke sahabatmu, kalau kamu tidak nyaman jika dikomentari fisiknya. Sahabat itu harus saling menghargai, bukan saling menjatuhkan. Kalau sahabatmu gak bisa berubah, kamu punya dua pilihan: terima dia apa adanya atau kamu bisa jauh-jauh dari dia. Good luck ya! :)

      Delete
  25. Hi Andra., ijin share yah.. Banyak orang-orangyang perlu baca tulisan mu. ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Silahkan, aku yang thank you banget. Let's spread love and positivity!

      Delete
  26. hi alodita...been there...klo dlu wkt SD - kuliah di bully karena sdikit gendut (mnurut aku si aku ga gendut), hahahaha...kalo skrng udh kerja di bully KAPAN NIKAH? (menurut aku itu pertanyaan personal yg menyakitkan, baik dalam keadaan good mood or bad mood...they have no idea what exactly happened in my life)...thx 4 inspiring us, alodita :)

    ReplyDelete
  27. CAYOOOO mba alodita.....tulisan dan sharingnya selalu suka dan enak di baca. pemikiran2 mbak juga mantappphhhhhh bbuuaanggeettt "kalau orang jawa bilang maknyuss"....hehehe benar sekali.....kita harus menyyangi diri kita apa adanya. mau kurus mau gendut....yang paling penting sehat....

    ReplyDelete
  28. CAYOOOO mba alodita.....tulisan dan sharingnya selalu suka dan enak di baca. pemikiran2 mbak juga mantappphhhhhh bbuuaanggeettt "kalau orang jawa bilang maknyuss"....hehehe benar sekali.....kita harus menyyangi diri kita apa adanya. mau kurus mau gendut....yang paling penting sehat....

    ReplyDelete
  29. orang memang senang mencela dengan pembenaran: Saya hanya bilang apa adanya loh... Padahal mereka memang sengaja mengatakannya dengan tujuan bikin sakit hati... Nice writing! Aku share yah ^_^

    ReplyDelete
  30. mbaaak aloooo :''''

    dikau tidak sendiri, aku juga merasakan dan mengalami hal yang hampir saaammaa~
    saking depresinya gara-gara dikatain gemuk aku diet dan turun 30 kg dalam 3 bulan :"''

    semangaattt mbak aloo !!!

    yubikanobi.blogspot.com

    ReplyDelete
  31. It's so true, I am tearing up! Aku juga ngerasa banget gitu kak, banyak yang sering take people down (sadar dan ga sadar), dan sadly, mostly mereka itu justru org2 terdekat kita. Aku juga baru share my journey di blog aku:)Hehehe

    http://ghinaxtardan.blogspot.co.id/2016/08/my-body-acceptance-journey.html

    ReplyDelete
  32. Makasi buat artikel nya miss, mungkin ini cara 'mereka' mengexpressikan perhatian kali ya.
    Saya baru nyampe bandung bertemu calon mertua saya, dan komen pertama nya adalah kamu gemukkan ya? Trus habis itu di toel toel kanan kiri, growing confidence is difficult and i feel so terrible, because they dont know that im also struggling with my weight

    ReplyDelete