GROWING THE EGGS #1

Hello semua, akhirnya aku “mood” juga duduk di depan laptop untuk sharing cerita tentang IVF (lagi). Untuk yang follow aku di Instagram mungkin tau kalau beberapa hari yang lalu, aku habis operasi kecil untuk mengeluarkan cairan di rahim aku supaya indung telurnya “bersih”. Ternyata cairannya cukup banyak, sekitar 200ml. Katanya masih ada cairan di atas rahim tapi dokter cukup membersihkan seperlunya saja. Dari kemarin aku teler banget karena gak tau akan dibius total walaupun cuma sekitar 20-30 menit aja. Yang menarik adalah pengalamanku masuk ruang operasi (lagi) tapi kali ini dengan kondisi badan yang sangat fit, pikiran tenang dan positif hehehe.. Terakhir masuk ruang operasi aku lemes banget karena dikasih obat pencahar sama dokter, karena mules-mules dan tegang mau operasi besar jadi gak inget apa-apa. Ya hampir kritis juga sih karena kehabisan darah cukup banyak, hehe jadi gak inget.

Nah, kemarin pas masuk ruang operasi, dari proses pendataan sampai masuk ke ruang operasi itu kira-kira aku nunggu hampir dua jam. Sendirian, suami nunggu di luar. Sambil nunggu, ada seorang ibu-ibu warga Penang ngajak aku ngobrol. Orangnya baik dan suaranya kalem banget, ngingetin aku sama ibu mertua aku. Kebetulan si ibu mau operasi katarak untuk kedua kalinya, lalu kami sharing pengalaman tentang beberapa RS di Penang, sampai akhirnya, aku cerita soal kondisi aku. Seperti biasa, orang-orang biasanya kaget pas tau aku harus IVF, “..but you’re too young!”

“Yes I know. I’m not even 30.”

Makanya aku sempet stress gak punya teman yang ngerti, sedang atau udah pernah IVF treatment. Karena memang yang seumuranku jarang banget sampai harus IVF. Thank God, akhirnya ketemu teman-teman baru yang ternyata sesama user Instagram (you know who you are girls!).

Long story short, aku merasa nyaman pas nunggu selama di operasi, bahkan ketiduran pas nunggu giliran masuk hahaha (asli nyantai abis). Sepanjang nunggu, aku dzikir terus sampai ketiduran dan memang situasinya gak setegang seperti dua operasi sebelumnya. Dokter dan staff yang bertugas hari itu keliatan lebih santai juga pas menangani aku. Ntah kenapa hari itu suasana ruang tunggu operasi terasa nyaman dan tenang. Pas mau surgery juga aku masih bercanda sama Dr. Devindran, terus aku dikasih obat bius – yang aku kira biusnya cuma bius lokal. Dokter bilang, “you will sleep shortly” terus aku masih nengok kiri-kanan terus bangun-bangun mataku udah berat banget. Hahahah dodol abis. Karena ini “hanya” minor surgery, aku hanya dirawat di day care. Sehabis operasi perut rasanya agak gak enak, aku gak berani gerak-gerak dan duduk. Lima jam setelahnya aku diizinkan pulang dan bawa pulang suntikan Menopur (suntikan pemecah telur).

Hari ini adalah hari keempat setelah operasi kecil, aku masih bleeding sedikit (seperti menstruasi). Setiap pagi jam 10.15, aku suntik Suprefact dan Menopur di perut. Totalnya sih udah dua minggu ini setiap pagi disuntik Suprefact, tapi untuk Menopur baru empat hari. Suamiku yang suntikin, sengaja gak mau suntik sendiri biar kami punya “aktifitas” bersama hahaha. Ternyata gak sakit sama sekali, beda sama yang aku bayangkan. Habis disuntik agak kembung perutnya tapi gak masalah kok. So far, so good! :D

Aku juga bacain semua doa dan support via Instagram, blog dan email – tapi maaf aku belum sempat balas satu-satu. Terima kasih semuanyaaa! I’ll be back with my makeup reviews later.. :*

Have a great day everyone!